Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Buktikan, Air di Bumi Berasal dari Meteorit, Kok Bisa?

Kompas.com - 12/01/2021, 11:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Banyak ilmuwan menduga bahwa air yang ada di bumi berasal dari meteorit.

Hanya saja teori ini sulit dibuktikan karena meteorit yang ditemukan saat ini tak mengandung air dan karena reaksi kimia yang mungkin melibatkan air yang terbawa komet terjadi jutaan tahun yang lalu.

Namun, penelitian terbaru mencoba membuktikan gagasan tersebut dari sudut pandang lain. Mereka mempelajari isotop dalam meteorit yang telah mendarat di Bumi selama seabad terakhir.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Seberapa Sering Meteorit Jatuh ke Bumi?

Belum lama ini, sebuah tim peneliti yang berafiliasi dengan institusi di Australia, AS, dan Perancis telah menemukan bukti pergerakan air yang relatif baru di meteorit yang baru saja bertabrakan dengan Bumi.

Dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Science, kelompok tersebut menjelaskan studi mereka tentang meteorit karbonit chondrite (CC) yang mendarat di permukaan bumi satu abad terakhir dan apa yang mereka temukan.

Seperti dikutip dari Phys.org, Senin (11/1/2021), penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa meteorit CC terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu sebagai bagian dari asteroid yang lebih besar.

Untuk mengetahui apakah sampel tersebut memiliki bukti sejarah air, peneliti melihat distribusi uranium dan thorium dalam sampel meteorit. Uranium larut dalam air, sedang thorium bereaksi secara lambat dengan air.

Jika air pernah ada di meteorit, air pasti akan bergerak seperti meleleh. Pergerakan itu akan tercermin dalam distribusi isotop thorium dan uranium.

Selain itu, kedua isotop memiliki waktu paruh yang pendek. Ini berarti jika distribusi air dalam meteorit dapat ditemukan, itu terjadi relatif baru, yakni dalam beberapa juta tahun.

Dengan mempelajari sembilan meteorit, para peneliti menemukan distribusi yang mereka cari. Sebuah temuan yang menunjukkan pergerakan air, kemungkinan besar dalam satu juta tahun terakhir.

Para peneliti berpendapat bahwa meteorit semacam itu tidak hanya dapat mengirimkan air ke Bumi selama tahun-tahun pembentukan planet.

Meteorit juga dapat mengirimkan air ke permukaan bumi sepanjang sejarah.

Baca juga: Manuskrip Kuno Turki Catat Kematian Seseorang karena Meteorit Jatuh

Peneliti mencatat bahwa ide ini dapat diuji dengan mengambil sampel asteroid sebelum menghantam Bumi, seperti yang dilakukan baru-baru ini oleh pesawat luar angkasa Jepang dan Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com