Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Anak dari Kekerasan Seksual, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua

Kompas.com - 28/11/2021, 12:01 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari-hari belakangan ini, kasus kekerasan seksual anak marak diberitakan berbagai media.

Satu kasus yang cukup menyita perhatian adalah dua anak di Padang yang menjadi korban kekerasan seksual oleh orang terdekat mereka, yaitu kakek, paman, kakak kandung, dan dua orang tetangga korban.

Menurut psikolog Astrid Regina Sapiie, anak adalah pihak yang rentan mengalami kekerasan seksual.

Baca juga: Rentan Jadi Agen Penularan, Ini Pentingnya Vaksin Influenza bagi Anak-anak

Selain fisik yang lemah, pikiran anak pun masih bersih sehingga ia tak terlalu paham saat diajak atau diiming-imingi sesuatu oleh orang yang lebih dewasa.

Astrid berkata, ada beberapa faktor itu yang akhirnya membuat anak tak pernah aman.

Lantas bagaimana orangtua menyikapi problematika ini? Sebab sebagai orangtua, tentunya ingin membekali supaya anak sebisa mungkin terhindar dari kondisi tersebut.

Dalam acara Harmoni Keluarga yang diadakan Radio Sonora Surabaya, Kamis (25/11/2021) Astrid pun memaparkan bagaimana menghindarkan anak dari kekerasan seksual.

Menurutnya, semua harus diawali dari orangtua yang memberikan eduksi seks sedari dini kepada anak. Ini supaya anak memiliki kesadaran dan penghayatan atas tubuhnya.

"Tentunya pengertian itu diberikan secara bertahap sesuai dengan perkembangan usia mereka," ungkap Astrid yang juga selaku Ketua Ikatan Psikolog Klinis Wilayah Jawa Timur dan CEO Dear Astrid Story Sharing Space.

Kapan anak bisa diberi pemahaman tentang seks?

Edukasi seks ini sendiri bisa dimulai ketika anak sudah mulai bisa berdiri dan dimandikan atau sekitar umur 2-3 tahun. Lalu mulai beri pengertian bahwa ada area privat yang merupakan miliknya. Jadi saat menerima perlakukan tak selayaknya pada tubuh bagian privatnya, anak sudah bisa merasakan itu merupakan hal yang tak pantas dilakukan.

"Sebisa mungkin orangtua terus memberikan pengertian dan mengingatkan anak mengenai hal tersebut karena mereka berpotensi mengalami kekerasan seksual di mana saja," papar Astrid.

Namun di sisi lain jangan terlalu kaku juga karena akan membuat anak menjadi paranoid terhadap orang lain. Tetapi juga jangan terlalu dilepas.

Menurut Astrid, orangtua harus berdiri di tengah-tengah dalam memberikan pengertian kepada anak.

Edukasi ini pun harus sejalan dengan tindakan yang dilakukan oleh orang tua. Jangan sampai anak sudah diberi pendidikan seks namun orangtua justru tak konsisten untuk melindungi area privat anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com