Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Berencana Tempatkan Reaktor Nuklir di Bulan, Untuk Apa?

Kompas.com - 22/11/2021, 20:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sedangkan dalam konteks operasi bulan, penggunaan daya yang dihasilkan dari reaktor nuklir tersebut akan berbeda dengan apa yang dibutuhkan rumah tangga di Bumi.

Tentunya, reaktor nuklir Bulan ini akan menjalankan sistem pendukung kehidupan, mengisi daya penjelajah bulan, dan membantu para ilmuwan melakukan eksperimen.

Reaktor nuklir Bulan dan misi Nasa ke Mars

Dalam laporan singkat NASA dan DOE, sistem fisi nuklir di masa depan pada akhirnya akan perlu menghasilkan setidaknya 40 kilowatt energi, yang menurut NASA dapat memberi daya pada sekitar 30 rumah tangga hingga 10 tahun.

Sementara pada tingkat yang diantisipasi itu, harus ada energi yang cukup, tidak hanya memungkinkan untuk kehadiran eksplorasi bulan yang berkelanjutan.

Akan tetapi juga kebutuhan di masa yang akan datang untuk memungkinkan misi eksplorasi bulan dan bahkan kolonisasi Mars, yang pada akhirnya merupakan tujuan ilmiah yang dicapai oleh upaya misi Artemis.

Faktanya, NASA mengatakan penelitian hari ini tentang sistem tenaga fisi bulan juga dapat membantu menginformasikan sistem propulsi nuklir.

Baca juga: NASA Tentukan Titik Pendaratan Misi Pencarian Air di Bulan

 

Suatu hari nanti, reaktor nuklir di Bulan akan memungkinkan astronot melakukan perjalanan ke planet merah, Mars, dengan pesawat ruang angkasa yang dapat bepergian dengan kecepatan lebih cepat untuk misi yang lebih pendek.

Selangkah demi selangkah, upaya mewujudkan misi ini pun mungkin masih memerlukan waktu bertahun-tahun lagi untuk melihat reaktor fisi nuklir bulan benar-benar bekerja di Bulan.

Sementara NASA dan DOE telah menikmati beberapa keberhasilan dengan prototipe Kilopower dalam percobaan sebelumnya, belum ada yang memiliki kesempatan untuk menguji sesuatu seperti ini di Bulan.

Untuk mendekatkan dengan tujuan itu, NASA dan DOE akan memilih proposal desain paling menjanjikan yang diterimanya antara sekarang hingga akhir Februari 2022, yang nantinya akan membantu mengembangkan konsep-konsep tersebut untuk periode 12 bulan.

"Umpan balik dan antusiasme yang terus kami lihat untuk sistem tenaga nuklir luar angkasa sangat menarik, dan dapat dimengerti," kata insinyur senior Sebastian Corbisiero, pimpinan Proyek Tenaga Permukaan Fission di Laboratorium Nasional Idaho DOE.

Corbisiero menambahkan bahwa reaktor nuklir di Bulan, akan dapat menyediakan sistem daya tinggi yang andal di Bulan. Ini adalah langkah vital selanjutnya dalam eksplorasi ruang angkasa manusia.

Baca juga: Misi NASA ke bulan Tertunda Gara-gara Baju Astronot Belum Siap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com