Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut Eropa Pusat Pandemi Baru, Apa Alasannya?

Kompas.com - 10/11/2021, 09:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Direktur Urusan Keadaan Darurat WHO Mike Ryan mengatakan, beberapa negara Eropa belum melakukan usaha yang optimal dalam menjangkau warga untuk divaksinasi, meski vaksinnya tersedia.

"Ini peringatan kepada dunia, inilah yang terjadi di Eropa meski vaksinnya tersedia," kata Mike dalam jumpa pers.

Hans menekankan vaksin diperlukan karena telah menunjukkan apa yang diharapkan.

"Meski kasus Covid-19 hampir mencapai rekor, tingkat kematiannya saat ini hanya setengah dari tingkat tertinggi sebelum ada program vaksinasi," katanya.

"Hampir semua yang berada di rumah sakit dan meninggal karena Covid-19 hari ini adalah mereka yang belum divaksinasi penuh."

Hans juga mengatakan negara-negara perlu mempertimbangkan kembali penerapan protokol kesehatan dan perilaku sosial.

Ia kembali memperingatkan jika 95 persen penggunaan masker akan bisa menyelamatkan sekitar 188 ribu orang dalam beberapa bulan mendatang.

Fokus pada vaksinasi, bukan menerapkan lockdown

Ukraina, Kroasia, Slovenia dan Slovakia melaporkan jumlah kasus harian tertinggi, sementara di negara lain jumlah kasus secara keseluruhan mencapai rekor baru.

Kebanyakan negara Eropa Timur dan Tengah sudah melakukan vaksinasi kepada lebih dari 50 persen penduduknya, tapi lebih rendah dari tingkat rata-rata vaksinasi di Uni Eropa yang sudah mencapai 75 persen.

Peraturan Covid-19 di setiap negara juga berbeda, kebanyakan Pemerintah di kawasan Eropa mengutamakan upaya vaksinasi ketimbang kembali menerapkan 'lockdown'.

Rumania melaporkan jumlah kematian harian tetinggi pekan ini, dengan jumlah mencapai 591 kematian. Sistem layanan kesehatan di negara tersebut juga sudah mengalami kewalahan.

Bulgaria melaporkan jumlah kematian harian tertinggi minggu ini dengan 310 orang meninggal dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Studi AS Sebut Efikasi Vaksin Covid-19 Menurun Drastis, Apa Artinya?

Baru 28,5 persen penduduk Bulgaria yang berjumlah 7 juta orang sudah divaksinasi penuh.

Di Kroasia, pihak berwenang melaporkan rekor harian tertinggi, yakni 6.310 kasus dan 32 kematian.

Pejabat Kroasia mengatakan mereka akan mengumumkan perlunya menunjukkan sertifikat vaksinasi bagi warga untuk melakukan kegiatan, namun tidak akan menerapkan 'lockdown'.

"Tindakan paling baik melawan virus adalah vaksinasi," kata Perdana Menteri Kroasia, Andrej Plenkovic.

Karena peningkatan kasus, banyak warga Kroasia mendatangi tempat vaksinasi di ibu kota Zagreb, baik untuk mendapatkan dosis pertama atau pun vaksin booster.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com