Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2021, 11:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi mengungkapkan seberapa banyak paus makan.

Dan hasilnya peneliti menemukan jika hewan terbesar di Bumi ini makan lebih banyak makanan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Temuan ini pun memberikan pemahaman, tentang bagaimana nutrisi mengalir melalui jaring makanan laut serta pentingnya raksasa bawah laut ini bagi kesehatan dan produktivitas laut.

Sebagai informasi setelah mencari makan jauh di bawah air, paus akan berenang ke atas untuk bernapas dan melepaskan gumpalan kotoran di dekat permukaan laut.

Baca juga: Apakah Paus Kentut dan Bersin? Pakar Menjawab

Kotoran paus yang kaya zat besi itu bertindak sebagai pupuk bagi fitoplankton, organisme mikroskopis yang menarik energi dari sinar matahari untuk melakukan fotosintesis.

Selanjutnya, fitoplankton kemudian dimakan oleh krill, lalu di makan oleh paus, dan seterusnya.

"Paus adalah insinyur ekosistem yang lebih penting daripada yang kita duga sebelumnya. Mereka membantu meningkatkan jumlah bahan bakar yang tersedia untuk seluruh ekosistem," kata Mattew Savoca, salah satu penulis studi ini.

Dalam studi ini, peneliti melakukan analisis terhadap Paus Balin, termasuk di dalamnya adalah paus biru, sirip, dan bungkuk. Paus ini merupakan salah satu paus terbesar yang memakan krill, ikan, zooplankton, dan cumi-cumi.

Paus tersebut menggunakan struktur khusus yang terbuat dari keratin di mulut mereka untuk menyaring mangsa-mangsanya dengan mulut terbuka.

Meski para ilmuwan memahami dasar cara makan Paus Balin, memperkirakan berapa banyak mereka makan bukan perkara mudah.

Mengingat kurangnya penelitian tentang kebiasaan makan paus Balin ini, Savoca bersama rekan-rekannya pun memutuskan untuk mengumpulkan data langsung dengan memantau perilaku mereka.

Antara tahun 2010 dan 2019, tim peneliti menempatkan tag atau penanda pada 321 paus dari tujuh spesies balin yang hidup di lautan Atlantik, Pasifik, dan Selatan.

Setiap tag dilengkapi dengan GPS, kamera, mikrofon, dan akselerometer yang merekam pergerakan paus selama 5 hingga 20 jam, hingga tag terlepas.

Tag juga melacak bagaimana setiap paus bergerak dalam ruang 3D dan karena itu dapat terungkap ketika mereka makan. Tim juga melengkapi pengamatan dengan mengambil foto dari udara dan menggunakan gelombang suara untuk mengukur ukuran dan kepadatan kelompok mangsa.

Dengan gabungan data yang didapat, tim dapat menentukan berapa banyak paus makan dalam sehari.

Baca juga: Penting untuk Bumi, Kotoran Paus Sperma adalah Penyerap Karbon Alami

Peneliti menemukan Paus biru dewasa timur Pasifik Utara (Balaenoptera musculus) memakan sekitar 17,6 ton (16 metrik ton) krill per hari sementara paus kepala busur (Balaena mysticetus) memakan sekitar 6,6 ton (6 metrik ton) zooplankton.

Sehingga secara keseluruhan peneliti menemukan jika paus memakan hingga tiga kali lebih banyak dari perkiraan.

Sebagai perbandingan sebelumnya peneliti berasumsi jika paus balin yang hidup di antara British Colombia dan Meksiko hanya melahap sekitar 2,2 juta ton mangsa setiap
tahun tetapi kenyataannya mereka makan 6,6 juta ton mangsa setiap tahun.

Studi dipublikasikan di jurnal Nature.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com