Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pil Covid MSD Molnupiravir Disetujui Digunakan di Inggris, Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 05/11/2021, 12:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui penggunaan pil Covid Merck, Sharp & Dohme (MSD) Molnupiravir untuk pengobatan bagi pasien Covid-19. Secara resmi penggunaan pil Covid buatan MSD ini telah disetujui pada Kamis (4/11/2021).

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (5/11/2021), menurut regulator Inggris, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA), pil Covid Molnupiravir ini dapat digunakan untuk mengobati gejala ringan hingga sedang pada pasien Covid-19.

"Hari ini (Kamis) adalah hari bersejarah bagi negara kita, karena Inggris sekarang menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui antivirus yang dapat dibawa pulang untuk Covid-19," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid, dikutip dari AFP.

Pil Covid Merck, Sharp & Dohme (MSD) molnupiravir ini diyakini dapat mengurangi kemampuan virus bereplikasi, sehingga memperlambat penyakit.

Studi manfaat pil Covid molnupiravir

Temuan tentang manfaat obat antivirus molnupiravir dalam mencegah sakit parah pada pasien Covid-19 yang baru didiagnosis Covid-19 telah terungkap sejak awal Oktober lalu.

Dikabarkan Kompas.com, Minggu (3/10/2021), dikutip dari Stat News, pemberian obat molnupiravir selama lima hari, di awal infeksi, dapat mengurangi waktu perawatan di rumah sakit dan risiko kematian akibat Covid-19, dibandingkan dengan menggunakan obat plasebo.

Baca juga: Merck, Sharp & Dohme Ajukan Izin Darurat Obat Covid-19 Molnupiravir

 

Dalam pengujian terhadap pil Covid molnupiravir buatan Merck, Sharp & Dohme (MSD) ini, tim membagi peserta menjadi dua kelompok, yakni kelompok plasebo dan kelompok yang diberi obat antivirus molnupiravir.

Dari analisis data menunjukkan pada kelompok plasebo, ada 53 pasien atau 14,1 persen pasien berakhir dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia.

Sedangkan, pada kelompok pasien Covid-19 yang diberikan obat molnupiravir dan dirawat di rumah sakit atau meninggal ada 28 atau sekitar 7,3 persen.

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir 2 tahun ini, sejauh ini para ilmuwan masih terus berupaya mencari obat yang tepat untuk perawatan bagi penyakit ini, di samping penemuan vaksin Covid-19 yang terus berjalan.

Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mulai menggunakan pil Covid Merck, Sharp & Dohme (MSD) molnupiravir secara luas untuk direkomendasikan pada pasien Covid-19, guna meringankan gejala infeksi yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2.

Baca juga: Program WHO Kemungkinan Akan Beli Obat Covid-19 Molnupiravir

Ilustrasi obat molnupiravir. Ini adalah obat oral antivirus yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck untuk menangani Covid-19. Uji klinis sementara menunjukkan, obat ini mampu menekan risiko masuk ke rumah sakit atau kematian hingga 50 persen.SHUTTERSTOCK/Sonis Photography Ilustrasi obat molnupiravir. Ini adalah obat oral antivirus yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck untuk menangani Covid-19. Uji klinis sementara menunjukkan, obat ini mampu menekan risiko masuk ke rumah sakit atau kematian hingga 50 persen.

Oktober lalu, Indonesia pun mulai melirik manfaat obat antivirus tersebut untuk digunakan sebagai salah satu obat bagi pasien Covid-19.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mereview obat-obatan baru yang potensial bagi perawatan Covid-19.

"Tapi juga bisa obat-obatan anti virus baru seperti yang sekarang lagi ramai didiskusikan Molnupiravir dari Merck, Sharp & Dohme (MSD). Jadi obatan-obatan tersebut sudah kita approach pabrikannya,” ungkap Budi dalam telekonferensi pers di Jakarta, Senin (4/10/2021).

Molnupiravir Obat Covid-19 pertama yang bisa diminum

Menurut Kepala eksekutif MHRA June Raine mengatakan bahwa pil Covid molnupiravir sebagai tambahan senjata untuk melawan Covid-19.

Baca juga: 3 Perusahaan Farmasi Indonesia Siap Impor Molnupiravir Jika EUA Terbit

 

"Ini juga merupakan (obat) antivirus pertama yang disetujui di dunia untuk penyakit ini yang dapat diminum alih-alih diberikan secara intravena," tambahnya.

"Ini penting karena (obat) itu berarti dapat diberikan di luar rumah sakit."

Dalam uji klinis menemukan, Ketua Komisi Human Medicines Munir Pirmohamed mengatakan bahwa pil molnupiravir tersebut efektif mengurangi risiko masuk rumah sakit, atau kematian pada orang dewasa yang tidak dirawat di rumah sakit yang berisiko hingga 50 persen.

Kendati telah menjadi obat antivirus untuk perawatan Covid-19, Munir Pirmohamed mengatakan bahwa pil Covid molnupiravir ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti vaksin Covid-19.

Baca juga: Obat Covid-19 Molnupiravir Dilirik Indonesia, Pil Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com