Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perusahaan Farmasi Indonesia Siap Impor Molnupiravir Jika EUA Terbit

Kompas.com - 20/10/2021, 18:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Tiga perusahaan farmasi Indonesia bersiap mengimpor obat antivirus Covid-19 molnupiravir menyusul penyelesaian uji klinik fase 3 produk tersebut di AS.

"Ada tiga farmasi Indonesia yang mau impor kalau ada izin BPOM dan izin edar. Setahun kemudian pun tidak masalah karena kita sedang butuh sekali," kata Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan di pelatihan awak media terkait obat dan vaksi yang diselenggarakan BPOM via Zoom di Jakarta, Selasa (19/10/2021).

Seperti diberitakan kantor berita Antara, Selasa (19/10/2021) Erlina mengatakan bahwa produsen Molnupiravir telah menyelesaikan tahap uji klinik fase 3 di AS.

Saat ini, pihak produsen (Merk) sedang mengurus izin penggunaan darurat atau EUA dari Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Baca juga: Program WHO Kemungkinan Akan Beli Obat Covid-19 Molnupiravir

"Kalau sudah keluar EUA-nya, sudah boleh dipakai," kata Erlina.

Sementara itu, Erlina yang juga merupakan dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ingin melibatkan PDBI dalam melakukan uji klinik molnupiravir di Indonesia.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, jika disetujui FDA, molnupiravir akan menjadi obat oral pertama untuk mengobati Covid-19. Sejauh ini, obat untuk Covid-19 memerlukan infus atau suntikan.

Karena berbentuk pil, obat molnupiravir dapat memudahkan pasien Covid-19 untuk mengonsumsinya di rumah.

Selain itu, hasil uji klinis sementara yang dilaporkan Jumat (1/10/2021) menunjukkan bahwa obat ini mampu mengurangi risiko masuk ke rumah sakit atau meninggal karena Covid-19 hingga 50 persen.

Dengan bukti tersebut, peneliti molnupiravir meyakini obat ini mampu mengurangi beban rumah sakit dan membantu mengekang wabah Covid-19 di negara-negara miskin dengan sistem perawatan kesehatan yang lemah.

Dilansir NPR, Senin (11/10/2021), FDA akan meneliti data produsen obat Merck, Sharp & Dohme (MSD) tentang keamanan dan efektivitas obat molnupiravir sebelum memberikan keputusan.

Baca juga: Merck, Sharp & Dohme Ajukan Izin Darurat Obat Covid-19 Molnupiravir

MSD dan koleganya Ridgeback Biotherapeutic mengatakan, pihaknya secara khusus mengajukan izin penggunaan darurat (EUA) molnupiravir untuk orang dewasa yang terinfeksi Covid-19 ringan hingga sedang, dan berisiko gejalanya memburuk atau memerlukan rawat inap.

"Karena molnupiravir berbentuk pil, pasien Covid-19 tidak perlu ke rumah sakit untuk minta infus. Ini bisa dilakukan di rumah," kata Dr. Nicholas Kartsonis, wakil presiden senior unit penyakit menular Merck.

"Saya pikir molunipiravir penting dimasukkan ke ke kotak obat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com