Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2021, 13:34 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comKembar siam adalah bayi kembar yang lahir terhubung secara fisik satu sama lain. Kembar siam merupakan fenomena langka yang hanya terjadi 1 pada 50.000 sampai 60.000 kelahiran. Sayangnya, sebagian besar bayi meninggal ketika dilahirkan, atau beberapa saat setelah dilahirkan.

Penyebab kembar siam

Kembar siam adalah anak kembar yang berasal dari 1 embrio, namun tidak terpisah dengan sempurna satu sama lain.

Normalnya, pembelahan embrio ini terjadi sebelum hari ke-12. Jika pemisahan terjadi setelah hari ke-12, maka akan terjadi pemisahan tidak sempurna yang mengakibatkan kembar siam.

Penyebab dan faktor risiko terjadinya kembar siam ini hingga saat ini tidak diketahui secara pasti. Hal ini disebabkan sangat sedikitnya kasus yang terjadi sehingga tidak bisa diteliti.

Baca juga: Meski Langka, Ini 5 Kasus Kembar Siam yang Pernah Terjadi Indonesia

Macam-macam kembar siam

Macam- macam kembar siam bisa dibagi berdasarkan organ dan bagian tubuh yang menempel. Kembar siam paling banyak terhubung di dada, perut, atau pinggul. Pada beberapa kasus, kembar siam juga mungkin berbagi satu organ dalam.

Berikut adalah macam-macam kembar siam:

1. Ventral union

  • Thoracopagus: menyatu pada dada. Pada kasus ini mereka sering hanya memiliki satu jantung dan satu hati.
  • Omphalopagus: menyatu pada dinding perut anterior. Pada perut, biasanya mereka saling berbagi usus halus dan usus besar, namun memiliki dua jantung terpisah.
  • Ishiopagus: menyatu pada iskium, atau tulang panggul
  • Craniopagus: menyatu pada kepala

2. Lateral union

Parapagus: menyatu di bagian sisi dan panggul tubuh

3. Dorsal union

  • Craniopagus: menyatu pada kepala
  • Pyopagus: menyatu pada pantat. Beberapa kasus diantaranya memiliki organ pencernaan dan saluran kemih yang sama.
  • Rachipagus: menyatu pada tulang belakang. Tipe ini adalah tipe yang paling jarang terjadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com