Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

184 Kota Ikonik di Dunia Diprediksi Tenggelam jika Suhu Bumi 3 Derajat Celcius

Kompas.com - 25/10/2021, 19:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 184 kota ikonik di dunia diprediksi akan tenggelam atau terendam air jika terjadi kenaikan permukaan laut, akibat emisi karbon dioksida yang tidak ditekan yang menyebabkan suhu Bumi naik.

Climate Central meluncurkan studi baru tentang dampak jangka panjang kenaikan permukaan laut terhadap seluruh dunia, terutama di lokasi-lokasi atau kota-kota ikonik di dunia.

Untuk diketahui, penelitian ini, digabungkan dengan data dan visual dari Google Earth, memungkinkan ilustrasi yang tepat tentang ketinggian air di masa depan di lebih dari 200 lokasi pesisir di seluruh dunia. 

Terkumpul dalam koleksi dokumentasi, yakni Menggambarkan Masa Depan Kita, isinya mencakup simulasi video dan rendering fotorealistik dari permukaan laut berabad-abad di masa depan di sekitar landmark dan lingkungan ikonik.

Dalam analisis ini, para peneliti melihat dampak multi-abad dari emisi tinggi pada kenaikan permukaan laut - 200 hingga 2000 tahun di masa depan - yang mencerminkan apa arti pilihan kita hari ini bagi generasi mendatang, menurut rilis Climate Central dikutip dari Yayasan Indonesia Cerah, Senin (25/10/2021). 

Baca juga: Keranjang Berusia 2.400 Tahun Berisi Buah Ditemukan di Kota Mesir Kuno yang Tenggelam

 

Penelitian ini mengilustrasikan sebuah waktu yang sempit untuk membatasi kerugian pada kota pesisir di masa depan karena naiknya air laut, terutama yang berdampak pada sekitar sejumlah kota ikonik di dunia.

Studi yang diterbitkan dalam Environmental Research Letters mengidentifikasi tempat mana yang dapat diselamatkan atau hilang dalam jangka panjang akibat dari perubahan iklim saat ini, yang berpotensi terkait dengan hasil negosiasi iklim PBB COP26 mendatang, pada tanggal 1-12 November di Glasgow, Skotlandia. 

Di mana, ratusan tempat tinggal di kota-kota pesisir dan daratan serta satu miliar orang saat ini sedang dipertaruhkan.

Sebuah studi yang dilengkapi dengan ilustrasi dan gambaran dampaknya pada peta ini menunjukkan apa taruhan yang bisa dipertimbangkan oleh para pemimpin setiap negara dalam negosiasi iklim COP26.

Kenaikan permukaan air laut ini sangat erat kaitannya dengan emisi karbon atau efek gas rumah kaca.

Sifat gas rumah kaca yang mengikat panas, apabila konsentrasi gas-gas tersebut di atmosfer mengalami peningkatan maka panas Matahari yang terperangkap di atmosfer menjadi lebih banyak.

Alhasil, akumulasi panas inilah yang dapat menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi, yang dapat berpotensi menyebabkan beberapa kota ikonik di dunia diprediksi tenggelam.

Baca juga: Bukan Jakarta, Ahli Sebut Pekalongan dan Semarang Lebih Berisiko Tenggelam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com