Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2021, 08:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda mengenal seseorang yang suka mengunyah es batu, atau justru Anda sendiri yang sering melakukannya?

Meski terlihat tidak berbahaya, keinginan dan kebiasaan untuk mengunyah es batu bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.

Dilansir dari artikel Healthline yang ditelaah secara medis oleh Dr Debra Rose Wilson, 28 September 2018; berikut adalah dua masalah kesehatan di balik kecanduan makan es batu:

1. Anemia Defisiensi Besi

Salah satu masalah kesehatan yang sering kali ditandai dengan kecanduan mengunyah es batu adalah anemia defisiensi besi.

Baca juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Minum Air Dingin saat Cuaca Panas?

Ini merupakan salah satu tipe anemia di mana seseorang kekurangan zat besi di dalam darah.

Padahal, zat besi sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, dan kekurangan zat besi bisa menyebabkan sel darah merah tidak optimal dalam mengangkut oksigen.

Meski belum diketahui secara pasti, kebiasaan mengunyah es diduga dilakukan oleh orang dengan anemia defisiensi besi untuk mengirim lebih banyak darah ke otak dan menutupi gejala kekurangan oksigen.

2. Gangguan makan pica

Dalam dunia medis, kecanduan makan es batu disebut sebagai pagophagia, dan pagophagia merupakan salah satu jenis dari gangguan makan pica.

Untuk diketahui, pica adalah gangguan di mana seseorang tidak bisa menahan dirinya untuk memakan benda-benda yang bukan makanan, seperti es batu, salju, kertas, dan bahkan tanah liat.

Pica bukan disebabkan oleh masalah fisik, melainkan merupakan gangguan jiwa.

Baca juga: Bulimia Nervosa, Gangguan Makan yang Mengancam Jiwa

Bahaya makan es batu

Kebiasaan memakan es batu dalam jumlah yang besar bisa menyebabkan kerusakan enamel pada gigi.

Padahal, enamel merupakan bagian terluar dan terkuat dari gigi. Ia juga berfungsi untuk melindungi lapisan gigi yang lebih dalam.

Ketika enamel rusak, gigi bisa menjadi sangat sensitif terhadap suhu panas dan dingin, serta kemungkinan untuk berlubangnya meningkat secara signifikan.

Lalu, apabila kebiasaan makan es batu disebabkan oleh anemia defisiensi besi, maka pembiaran dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan berbagai masalah serius.

Anemia defisiensi besi yang parah bisa menyebabkan gangguan kesehatan jantung, mulai dari pembesaran jantung hingga gagal jantung; dan gangguan kehamilan, seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir bayi yang rendah.

Baca juga: 6 Pertanyaan Ini Bisa Ungkap Adanya Gangguan Makan

Selain itu, ibu yang mengalami anemia defisiensi besi parah bisa melahirkan anak-anak dengan gangguan tumbuh kembang.

Sementara itu, jika kebiasaan ini dipicu oleh pica, maka penderitanya bisa terdorong untuk memakan zat-zat lain yang lebih berbahaya.

Tergantung dari apa yang dimakan, pica bisa menyebabkan masalah pencernaan, tersedak, keracunan, penyumbatan usus, dan usus robek.

Oleh karena itu, apabila Anda atau orang yang Anda kenal memiliki kebiasaan memakan es batu yang berlangsung selama lebih dari sebulan, penting untuk menggali penyebabnya dengan berkonsultasi ke dokter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com