Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2021, 16:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang perempuan penyintas kanker diketahui terinfeksi virus corona selama hampir satu tahun.

Menurut studi baru, ini merupakan kasus Covid-19 terlama yang pernah dilaporkan.

Mengutip Live Science, Jumat (22/10/2021) perempuan berusia 47 tahun itu pertama kali dirawat di rumah sakit karena Covid-19 pada musim semi 2020 di National Institutes of Health (NIH) di Maryland, Amerika Serikat.

Baca juga: Studi: Hanya Orang yang Sangat Sakit dan Orang Tua yang Meninggal karena Covid-19 Setelah Vaksinasi

Namun ternyata, infeksi perempuan itu berlanjut selama 335 hari. Hal tersebut diketahui melalui tes positif Covid-19 yang berulang dan gejala yang masih ada. Perempuan tersebut juga membutuhkan oksigen tambahan di rumah.

Meski tesnya menunjukkan hasil positif, tingkat virus di tubuhnya hampir tak terdeteksi selama berbulan-bulan setelah infeksi awal. Tetapi pada Maret 2021, tingkat virusnya melonjak lagi.

Peneliti pun membandingkan genom dari sampel yang dikumpulkan selama infeksi pertama dengan yang lebih baru.

Hasilnya peneliti menemukan, bahwa virus lama dan baru merupakan virus yang sama. Dengan kata lain, pasien ini tak terinfeksi ulang, tetapi terus menyimpan virus yang sama selama hampir satu tahun.

Virus corona baru kemungkinan dapat bertahan begitu lama di tubuh, karena perempuan tersebut memiliki sistem kekebalan yang terganggu akibat pengobatan limfoma yang dilakukan sebelumnya untuk mengatasi kanker.

Perempuan tersebut sebelumnya telah berhasil diobati dengan terapi sel T CAR sekiar tiga tahun lalu yang melemahkan sistem kekebalannya.

Kasus infeksi Covid-19 pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah menurut Elodie Ghedin, ahli virologi molekuler di NIH memberi gambaran tentang bagaimana virus menjelajahi ruang genetik.

Baca juga: Peranan Pangan Probiotik sebagai Immunomodulator untuk Mencegah Infeksi Covid-19

Selain itu dengan menganalisis sampel dari perempuan tersebut dan orang lain dengan infeksi kronis, peneliti dapat melihat bagaimana virus berkembang.

Peneliti juga menemukan ada dua penghapusan genetik di sampel virus corona dari perempuan kanker itu, yakni gen yang mengkode protein spike dan yang lainnya di luar protein spike.

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, perempuan ini akhirnya dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan telah menjalani beberapa tes Covid-19 negatif sejak April.

Peneliti melaporkan kasus ini dalam jurnal pracetak medRxiv yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com