Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2021, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Selama lima juta tahun, mammoth berbulu hidup di Bumi sampai akhirnya mereka benar-benar menghilang hampir 4000 tahun yang lalu. Tapi, apa yang membuat mereka punah masih menjadi perdebatan.

Kini, peneliti punya analisis terbaru terkait kepunahan mereka dari muka planet.

Mengutip Phys, Kamis (21/10/2021) ahli genetika menganalisis DNA lingkungan purba dan membuktikan ketika gunung es mencair, lingkungan menjadi terlalu basah bagi hewan raksasa untuk bertahan hidup, karena sumber makanan mereka yaitu tumbuhan menjadi hilang.

Baca juga: Mammoth Sudah Punah, tapi Bisakah Spesies Ini Dihidupkan Kembali?

Dalam penelitian 10 tahun yang dipublikasikan dalam jurnal Nature ini, peneliti menggunakan pengurutan DNA secara luas untuk menganalis sisa-sisa tumbuhan dan hewan di lingkungan mammoth.

Termasuk di dalamnya urin, kotoran, dan sel kulit yang diambil dari sampel tanah yang dikumpulkan dari situs sisa-sisa mammoth di temukan.

"Para ilmuwan telah berdebat selama 100 tahun tentang bagaimana mammoth punah dan manusia telah disalahkan atas hilangnya mereka," ungkap Eske Willerslev, pemimpin studi.

Kepunahan mammoth kerap disebut karena perburuan yang dilakukan manusia. Namun Willerslev mengingatkan, saat mammoth dan manusia hidup berdampingan, ada banyak hewan di sekitar yang lebih mudah diburu daripada mammoth berbulu raksasa setinggi bus tingkat. Sehingga, kepunahan mammoth akibat manusia pun masih dipertanyakan.

Sekarang, analisis menunjukkan jika kepunahan dipicu perubahan iklim. Laju perubahan iklim yang cepat akhirnya membawa mereka pada kepunahan.

Mammoth tak dapat beradaptasi dengan cukup cepat, ketika lanskap berubah secara dramatis dan makanan mereka menjadi langka.

Meskipun dingin, lingkungan hidup mammoth memiliki banyak vegetasi untuk mendukung berbagai hewan.

Sementara saat iklim memanas, ekosistem berubah. Pepohonan dan tanaman lahan basah mengambil alih dan menggantikan habitat padang rumput mamoth. Danau, sungai, dan rawa-rawa juga akan terbentuk. Manusia pun sama sekali tak berdampak pada mereka.

Baca juga: Mammoth Kelilingi Dunia Dua Kali Selama Hidupnya, Studi Jelaskan

Yucheng Wang, peneliti lain yang terlibat memaparkan jika mammoth diperkirakan punah pada Zaman Es Terbaru yang disebut Pleistosen.

Populasi mammoth diketahui mulai mengecil di periode yang berakhir 12.000 tahun lalu ini, di mana gletser mulai mencair.

"Kami memperbesar analisis DNA lingkungan dan memetakan penyebaran populasi mamalia ini dan menunjukkan jika jumlah mereka makin kecil. Keragaman genetik juga makin kecil yang membuat mereka semakin sulit untuk bertahan hidup," kata Wang.

Kasus mammoth merupakan pelajaran nyata dari sejarah dan menunjukkan tak ada yang dijamin dalam hal dampak perubahan iklim yang dramatis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com