Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2021, 14:01 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda gemar menonton film horor? Seberapa sering Anda menontonnya? Ternyata, walaupun untuk sebagian orang menonton film horor adalah kegiatan yang menyenangkan, film horor dapat menyebabkan dampak psikologis.

Kenali dampak psikologis film horor berikut, agar Anda bisa menjaga kesehatan mental Anda.

Efek psikologis film horor

Film horor mengandung trik psikologis yang membuat ilusi bahaya melalui video, suara, dan cerita. Walaupun otak menyadari bahwa itu hanya film, tubuh akan merespons film horor seolah-olah itu adalah kejadian nyata.

Ketika menonton film horor, sistem saraf otonom akan merespons dengan memproduksi adrenalin. Kondisi ini akan membuat tubuh kita dalam posisi “fight or flight” atau terancam.

Meningkatnya adrenalin dalam darah akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis di dalam tubuh. Perubahan tersebut antara lain napas menjadi cepat, detak jantung meningkat, pupil membesar, otot tegang, dan berkeringat. Selain itu, terjadi peningkatan suplai oksigen ke otak dan otot.

Dalam mode “fight or flight”, kondisi ini akan meningkatkan kemampuan verbal dan kognitif. Ini memberikan kekuatan mental agar tubuh bisa menemukan jalan keluar dari kondisi yang menyeramkan.

Selain meningkatkan adrenalin, menonton film horor juga bisa meningkatkan hormon dopamin. Dopamin adalah neurotransmitter yang membuat tubuh merasa bahagia. Namun, berdasarkan studi, kadar dopamin sangat kecil dibandingkan dengan adrenalin yang membuat Anda ketakutan.

Baca juga: Squid Game Trending 1 di 83 Negara, Ahli Bocorkan Formula Film Populer

Efek film horor terhadap kualitas tidur

Walau telah selesai menonton film horor, perasaan waspada biasanya masih terus dirasakan. Kondisi ini akan membuat seseorang sulit tidur, bahkan pada mereka yang gemar menonton film horor. Selain sulit tidur, film horor juga bisa memicu mimpi buruk.

Padahal, tidur dengan kualitas yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebesar 90 persen pasien dengan gangguan mental memiliki kualitas tidur yang buruk.

Selain itu, rendahnya kualitas tidur pada orang tua, meningkatkan risiko kematian akibat bunuh diri. Orang tua yang kualitas tidurnya buruk sering mengalami delusi dan halusinasi.

Cara aman menonton film horor

Anda tetap bisa menonton film horor dengan aman dengan meminimalisir efek yang ditimbulkan. Begini caranya:

  • Pilih subgenre yang mampu Anda tonton, misalnya Anda tidak sanggup menonton film horor tentang hantu, Anda bisa memilih film thriller
  • Pilih aktivitas lain. Jika Anda merasa tidak nyaman menonton film horor, Anda bisa memilih aktivitas lain yang lebih menyenangkan, seperti membaca buku atau menonton film genre lain
  • Batasi diri Anda dari menonton film horor. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menonton lebih dari 2 jam per hari meningkatkan depresi dan menurunkan kualitas tidur
  • Berhenti sejenak. Jika film yang Anda tonton terlalu menakutkan, tidak ada salahnya berhenti sejenak dengan menutup mata atau pergi ke kamar mandi
  • Jangan menonton sendirian. Menonton dengan teman atau dengan orang terdekat akan membuat mental Anda merasa lebih berani karena Anda merasa tidak sendirian.

Menonton film horor akan memberikan efek pada tubuh dan mental Anda. Oleh karena itu, penting untuk berlaku bijak jika Anda ingin menonton film horor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com