Sebab, menurut Notty, di China ditemukan kain-kain batik dengan motif sederhana yang dikerjakan dengan kuas khusus dengan alat kerok sebagai alat-alat yang ada dalam kuburan salah satu dinasti di China.
Bahkan, India dan Srilanka juga masih memproduksi batik-batik dengan teknik cap.
Inilah yang membedakan batik Indonesia dengan batik-batik dari negara lain, sebab, batik di Indonesia menggunakan malam sebagai perintang warna dan menggunakan alat canting untuk membatiknya, kata Notty.
Kendati demikian, ada juga daerah di Sumatera, kata Notty, seperti di Jambi, Bengkulu dan Tanah Liek yang menggunakan sejenis getah pohon untuk perintang malam.
UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia. Artinya, batik diakui berasal dari negara Indonesia.
Hal ini, ujar Notty, karena proses membatik yang menggunakan malam dan canting hanya ada di Indonesia.
Namun dalam permintaan maaf yang diunggahnya, Lavanya menyebut bahwa hanya kata "batik", desain, sejarahnya yang berasal dari Jawa; sedangkan prakteknya juga dilakukan di negara-negara lain, seperti Malaysia, Sri Lanka dan India.
Melihat unggahan Lavanya, Notty menilai bahwa Miss World Malaysia 2021 itu mungkin tidak mengerti bahwa teknik batik ada berbagai macam, seperti teknik batik tulis dengan canting dan perintang warna menggunakan malam, atau batik Cap dan perintang warna dengan malam, serta teknik batik tulis dan cap (caplis) dengan menggunakan malam panas atau dingin.
Baca juga: Studi: Masker dari Kain Batik Tawarkan Proteksi Tinggi Cegah Corona
"Ini semua adalah teknik pembuatan batik khas yang hanya dimiliki oleh orang-orang Jawa dan Sumatera di Indonesia," ungkap Notty.
Notty pun menambahkan bahwa penjelasan Lavanya adalah jawaban apabila ada orang yang tidak mengerti tentang batik dan mengapa batik menjadi warisan budaya dunia asli Indonesia.