Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2020, 13:26 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – World Health Organization (WHO) kini memberikan rekomendasi masyarakat untuk mengenakan masker saat keluar rumah selama pandemi Covid-19.

Masker kain yang dibuat sendiri adalah salah satu opsi, meski proteksinya tidak sebaik masker medis atau masker bedah.

Namun, tak sembarang kain bisa dijahit dan dijadikan masker. Masker kain memang bisa mencegah penyebaran virus yang keluar dari tubuh kita. Namun, untuk memblokir akses virus dari luar menuju badan kita, hal itu tergantung kualitas dan kebersihan kain yang dijadikan masker.

Baca juga: Panduan Lengkap Masker Kain, Bedah dan N95 untuk Cegah Corona

Mengutip New York Times, Senin (6/4/2020), para ilmuwan di Amerika Serikat telah melakukan penelitian terhadap jenis kain yang cukup efektif untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sarung bantal dan kain yang sejenis dengan flanel memiliki skor terbaik untuk menyaring partikel. Sementara itu, penyaring kopi memiliki skor medium. Bandana dan scarf memiliki skor terendah, namun tetap bisa menyaring partikel.

Salah satu studi dilakukan oleh Yang Wang, asisten profesor Teknik Lingkungan di Missouri University of Science and Technology. Bersama para alumni Teknik Lingkungan, ia melakukan studi terhadap beberapa jenis kain.

Baca juga: Apakah Masker Kain Buatan Sendiri Bisa Mencegah Infeksi Corona?

“Anda butuh sesuatu yang efisien dalam menghalau partikel, tapi tidak menyulitkan untuk bernapas,” tuturnya.

Hasilnya, ada dua desain terbaik yang terbuat dari kain berkualitas tinggi. Pertama, masker dari dua lapis kain batik tebal. Kedua, masker yang terbuat dari dua lapis katun dengan satu lapis kain flanel di tengahnya.

Proses penelitian

Untuk mengetes jenis kain ini, para ilmuwan menggunakan metode yang sama untuk mengetes masker medis. Masker medis terbaik hingga saat ini adalah N95, yang bisa menyaring hingga 95 persen partikel di udara dengan ukuran sampai 0,3 mikron.

Sebagai perbandingan, masker bedah yang dijual bebas memiliki tingkat filtrasi dari 60-80 persen.

Tim peneliti mengetes dua jenis penyaring udara. Pertama adalah filter penyaring alergi HVAC yang hasilnya terbaik, menyaring 89 persen partikel jika digunakan satu lapis dan 94 persen partikel jika digunakan dua lapis.

Membuat masker kain di rumah untuk dikenakan di tengah Pandemi Covid-19Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella Membuat masker kain di rumah untuk dikenakan di tengah Pandemi Covid-19

Masalah utama pada penyaring udara tersebut adalah kesulitan untuk bernapas. Jika ingin menggunakan penyaring udara seperti itu, Anda harus menyimpannya pada lapisan tengah di antara dua lapis katun.

Tim peneliti juga menemukan bahwa pada beberapa jenis kain, dua lapis kain saja hanya memberikan proteksi yang sangat sedikit dibandingkan empat lapis.

Baca juga: Polusi Jakarta Parah, Jangan Berharap Sehat dengan Pakai Masker Kain Murah

Kain batik tebal tak perlu lagi menggunakan filtrasi lain. Namun, jika kain batik terbuat dari katun, cara terbaik adalah tetap memasukkan satu lapis kain flanel di tengahnya.

Bonnie Bowning, Executive Director dari Amerikan Quilter’s Society, mengatakan bahwa kain batik dan katun adalah yang terbaik untuk dijahit. Hal ini memudahkan masyarakat untuk membuat masker kain yang aman dan efektif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com