Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gorila Ternyata Juga Menjaga Jarak untuk Cegah Penyebaran Penyakit, Studi Temukan

Kompas.com - 16/10/2021, 11:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Menjaga jarak fisik dan sosial sangat dianjurkan dalam upaya mencegah penyebaran penyakit, terutama di masa pandemi Covid-19. Ternyata hal ini juga dilakukan kawanan gorila.

Para peneliti yang meneliti kawanan gorila gunung di Rwanda, negara di Afrika Tengah, menemukan bahwa kelompok primata ini menerapkan social distancing atau menjaga jarak sosial dengan sekawanan gorila lainnya.

Hal ini pun menyebabkan penyakit yang mudah menular di antara primata tersebut tidak semakin menyebar lebih luas.

Dilansir dari The Independent, Sabtu (16/10/2021), ketika Covid-19 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, menjaga jarak sosial menjadi rutinitas yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularannya.

Namun, dalam sebuah studi baru menunjukkan hewan, dalam hal ini primata juga melakukan halyang sama untuk terhindar dari batuk dan pilek.

Infeksi saluran pernapasan adalah salah satu ancaman terbesar bagi konservasi kera. Sebab, mereka juga bisa mudah tertular penyakit yang sama seperti manusia, baik itu flu biasa atau flu yang mematikan.

Baca juga: Populasi Gorila Gunung Semakin Terancam oleh Covid-19, Kenapa? 

 

Untuk memahami bagaimana gorila menjaga jarak di antara komunitasnya untuk mencegah penyebaran penyakit, para ilmuwan dari Dian Fossey Gorilla Fund mempelajari 15 wabah penyakit pernapasan antara tahun 2004 dan 2020.

Hal itu dilakukan untuk memahami bagaimana penularan penyakit di antara populasi gorila gunung di Taman Nasional Gunung Berapi Rwanda.

Dalam studinya, mereka menemukan bahwa kontak dekat dan hubungan sosial yang kuat dalam kelompok gorila berarti penyakit pernapasan dapat menyebar dengan cepat di antara anggota kelompok.

Dalam satu wabah penyakit pada gorila, hanya butuh tiga hari bagi 45 dari 46 anggota kelompok untuk mulai batuk. Namun, menurut penelitian, peluang infeksi penyakit untuk menyebar di antara kelompok gorila tetangga terbatas.

"Wabah yang kami selidiki semuanya tampaknya tetap dalam satu kelompok daripada menyebar melalui populasi yang lebih luas," kata Yvonne Mushimiyimana, rekan penulis proyek studi ini.

Mushimiyimana mengatakan bahwa kelompok gorila jarang berinteraksi, dan ketika mereka melakukannya, mereka cenderung menjaga jarak, jarang mendekati dalam jarak satu hingga dua meter.

Baca juga: Mengapa Gorila Sering Pukul Dada Sendiri, Ini Penjelasannya

Keluarga gorila gunung di UgandaJohn Downer Productions Keluarga gorila gunung di Uganda

Sikap acuh tak acuh gorila terhadap kelompok tetangga membantu melindungi populasi yang lebih luas dalam membatasi penularan infeksi penyakit ini yang bisa berpotensi meluas.

Jika kelompok gorila tidak saling menularkan, lantas dari mana wabah penyakit ini berasal?

"Tebakan terbaik kami adalah bahwa infeksi (penyakit) pada gorila gunung ini berasal dari manusia," kata Dr Robin Morrison, penulis utama studi tersebut.

Morrison mengatakan bahwa hal ini benar-benar menyoroti betapa pentingnya upaya berkelanjutan untuk meminimalkan paparan penyakit di antara kera besar liar, yang berasal dari manusia.

Upaya yang bisa dilakukan yakni dengan meminimalisir kegiatan seperti penelitian, pariwisata dan perlindungan.

Baca juga: Kasus Pertama pada Primata, Gorila Ditemukan Positif Covid-19

 

"Vaksinasi, memakai masker, dan menjaga jarak yang memadai semuanya lebih penting dari sebelumnya di tengah pandemi global," jelas Morrison.

Sementara itu, Dr Tara Stoinski, presiden dan kepala petugas ilmiah dari Fossey Fund mengatakan bahwa temuan dari penelitian ini menunjukkan, penyakit pernapasan menular dengan cepat dalam kelompok gorila.

Kendati demikian, penularan penyakit antar kelompok jauh lebih jarang.Oleh karenanya strategi mencegah penularan awal ke dalam kelompok dapat menjadi yang paling efektif.

"Untuk Covid-19 dan patogen pernapasan manusia lainnya, itu berarti mencegah masuknya penyakit pertama kali dari manusia ke gorila," imbuhnya.

Studi baru tentang temuan bahwa gorila gunung juga menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran penyakit telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

Baca juga: Gorila dan Simpanse Terlibat Bentrok untuk Pertama Kalinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com