Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Benarkah Jakarta Tenggelam dalam 10 Tahun? | Benarkah Siklus Covid-19 2 Bulanan?

Kompas.com - 07/10/2021, 07:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Perbincangan Jakarta tenggelam 10 tahun lagi menjadi isu hangat belakangan ini. Namun benarkah demikian?

Ini menjadi salah satu berita populer di kanal Sains Kompas.com sepanjang Rabu (6/10/2021).

Topik tentang Covid-19 juga masih banyak dibaca, utamanya tentang pertanyaan benarkah Covid-19 punya siklus 2 bulanan hingga obat molnupiravir yang bukan obat ajaib dan tidak bisa menggantikan vaksin.

Karena Indonesia sudah memasuki musim penghujan, ramalan cuaca potensi hujan juga menjadi berita populer lainnya.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Rabu (6/10/2021) hingga Kamis (7/10/2021).

Benarkah Jakarta tenggelam 10 tahun lagi?

Prediksi Jakarta tenggelam 10 tahun lagi menjadi isu hangat yang ramai diperbincangkan beberapa waktu belakangan ini.

Isu ini kembali mencuat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyinggung bahaya pemanasan global ketika berpidato di Kantor Direktur Intelijen Nasional, Selasa (27/7/2021).

Dalam pidatonya tersebut, Biden menyebutkan bahwa dampak pemanasan global bisa mencairkan es di kutub dan menaikkan permukaan air laut sehingga Jakarta tenggelam dalam 10 tahun ke depan.

Terkait persoalan ini, Profesor Riset bidang Geoteknologi-Hidrogeologi, Prof Dr Robert Delinom, dan Profesor Riset bidang Meteorologi pada Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Prof Dr Eddy Hermawan, sama-sama sepakat bahwa pernyataan Jakarta akan tenggelam dalam waktu 10 tahun itu kurang tepat.

Menurut Robert, dalam waktu relatif dekat jika tidak segera dilakukan mitigasi, memang betul beberapa wilayah di Jakarta akan tenggelam, tetapi bukan berarti seluruh wilayah DKI Jakarta akan tenggelam seperti Atlantis.

"Jakarta dan pantura bisa jadi tenggelam, tapi tidak pada kurun waktu yang segera," kata Robert.

"Tenggelam, bayangan kita seperti Atlantis itu, tidak. Tapi Jakarta terendam, iya," tambahnya.

Selengkapnya baca di sini:

Benarkah Jakarta Akan Tenggelam dalam 10 Tahun? Ini Wilayah yang Berisiko

Benarkah Covid-19 punya siklus 2 bulanan?

Lewat data Covid-19 di Amerika Serikat, para ilmuwan menemukan adanya siklus Covid-19 yang misterius yang berlangsung dua bulanan.

Dilansir dari New York Times, Rabu (6/10/2021), jumlah kasus Covid-19 baru di AS setiap hari meningkat lebih sedikit selama sepekan terakhir dibandingkan titik periode mana pun sejak Juni.

Kendati demikian, tidak ada jaminan bahwa tren penurunan kasus infeksi virus corona ini akan terus berlanjut.

Namun, ada satu alasan besar beban kasus diduga akan segera menurun: sejak awal pandemi virus corona, Covid-19 tampak sering mengikuti sebuah siklus reguler secara misterius.

Di berbagai negara, jumlah kasus baru sering melonjak selama kira-kira dua bulan sebelum akhirnya menurun selama dua bulan juga. Varian Delta, meski merupakan varian virus corona yang paling menular, juga tampak mengikuti pola ini.

Selengkapnya baca di sini:

Benarkah Covid-19 Punya Siklus yang Berlangsung 2 Bulanan?

Molnupiravir cegah Covid-19 memburuk, tapi bukan obat ajaib

Obat antivirus molnupiravir yang dikembangkan perusahaan farmasi asal AS Merck diketahui mampu menekan risiko pasien Covid-19 masuk rumah sakit atau meninggal hingga 50 persen. Para ahli menyebut obat ini sebagai terobosan potensial untuk perawatan Covid-19, tapi ini bukan obat ajaib untuk mengakhiri pandemi.

"Ada banyak hal menarik dari molnupiravir. Namun sama seperti Tamiflu untuk influenze, obat ini mampu menekan risiko penyakit memburuk tapi tidak mencegah sepenuhnya," kata Peter Hotez dari Baylor College dan Texas Children's Hospital Center.

"Obat ini berpotensi mengurangi risiko orang masuk rumah sakit atau kematian karena Covid-19," imbuh Hotez menjelaskan manfaat molnupiravir seperti dilansir ABC News, Minggu (3/10/2021).

Selengkapnya baca di sini:

Ahli: Molnupiravir Cegah Covid-19 Memburuk, tapi Ini Bukan Obat Ajaib

Prakiraan cuaca

Kemarin BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca wilayah yang berpeluang hujan.

BMKG mengingatkan agar masyarakat yang berada di wilayah-wilayah tersebut, dapat mengantisipasi risiko hujan, seperti terjadinya genangan, angin kencang, dan lain sebagainya.

Untuk saat ini, selalu sedia payung jika akan bepergian di luar rumah, dan jas hujan bagi pengendara roda dua.

Selengkapnya baca di sini:

Daftar Wilayah Waspada Hujan Intensitas Ringan hingga Hujan Petir Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com