Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Covid-19 Molnupiravir Dilirik Indonesia, Pil Apa Itu?

Kompas.com - 05/10/2021, 13:16 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

 

Hasil uji klinis fase 3

Zullies menjelaskan, Merck, Sharp & Dohme (MSD) memang sudah melaporkan hasil uji klinis fase 3 terkait obat molnupiravir.

Namun dia berkata, sebetulnya uji klinis ini belum selesai dilakukan.

"Karena uji klinisnya sendiri kalau dilihat di laman clinicaltrials.gov (tempat untuk mendaftarkan uji klinik besar terkait Covid-19), itu ditulis bahwa mereka merencanakan subyek (penelitiannya) adalah 1.850 orang," papar Zullies.

"Yang mana, dimulainya (uji klinis) pada 19 Oktober 2020 dan perkiraan selesainya 8 November 2021. Jadi sebetulnya sekarang belum selesai," imbuh dia.

Nah yang kemarin dilaporkan, kata Zullies, adalah interim result atau laporan sementara yang melibatkan 750 orang.

Ke-762 orang yang terlibat dalam uji klinik obat molnupiravir ini dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok plasebo (yang diberi obat kosong) ada 377 orang dan kelompok molnupiravir ada 385 orang.

Pada kelompok molnupiravir sendiri dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yakni yang mendapat dosis 200 gram, 400 gram, dan 800 gram. Namun Zullies berkata, tidak dilaporkan berapa banyak orang yang dimasukkan ke dalam tiap kelompok dosis tersebut.

Lebih lanjut Zullies menjelaskan, ke-762 orang yang ikut penelitian adalah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang, atau perawatannya isolasi mandiri di rumah.

Parameter yang diukur adalah berapa persen subyek penelitian yang kemudian kondisinya memburuk hingga memerlukan perawatan rumah sakit atau meninggal. Pemantauan ini dilakukan dalam waktu 29 hari sejak pertama kali dinyatakan positif Covid-19.

Kendati pemantauan pasien dilakukan selama 29 hari, tapi obat hanya dikonsumsi selama 5 hari setiap 12 jam. Dengan kata lain, 2 x sehari konsumsi obat.

Angka yang dihasilkan adalah:

  • Pada kelompok molnupiravir, dalam waktu 29 hari ada 28 orang dari 385 responden (7,3 persen) yang kondisinya memburuk, masuk rumah sakit atau meninggal.
  • Pada kolompok plasebo, dalam waktu 29 hari ada 53 dari 377 responden (14,1 persen) yang kondisinya memburuk, masuk rumah sakit atau meninggal karena Covid-19.

Baca juga: Peneliti Temukan Cara Kerja Obat untuk Covid-19 dan Penyakit Lainnya

Angka inilah yang membuat obat molnupiravir dikatakan dapat menekan kondisi pasien Covid-19 memburuk, ditandai dengan masuk rumah sakit atau meninggal, sampai 50 persen.

"Hasil ini yang kemudian dikatakan (molnupiravir) bisa menekan sampai 50 persen," jelas dia.

Dari laporan terakhir yang diberikan Merck, Sharp & Dohme (MSD), kata Zullies, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut dosis mana yang paling tepat dan akan digunakan ketika obat molnupiravir dipasarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com