Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Efek Luar Angkasa, Ahli Minta 20 Wanita Berendam di Bak Air

Kompas.com - 27/09/2021, 18:31 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sejumlah wanita menjalani eksperimen sebagai bagian dari studi efek penerbangan luar angkasa pada tubuh.

Wanita berjumlah 20 wanita tersebut diminta untuk berbaring di wadah yang mirip dengan bak mandi yang ditutupi dengan kain tahan air agar tetap kering dan tersuspensi secara merata di dalam air.

Akibatnya, tubuh mengalami 'ketidakberdayaan', yakni pada kondisi tanpa bobot yang mirip dengan apa yang dirasakan astronot saat berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Eksperimen yang berlangsung selama lima hari ini dilakukan di sebuah klinik luar angkasa Medes di Toulouse, Perancis.

"Hampir tak ada pengetahuian tentang efek fisiologis dan psikologis pada wanita di area penelitian ini. Studi ini akan memberikan wawasan mengenai itu," kata Angelique Van Ombergen, dari Badan Antariksa Eropa (ESA) seperti dikutip dari Phys, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Teleskop Hubble Tangkap Objek Luar Angkasa yang Langka, Apa Itu?

 

Selama studi efek luar angkasa, relawan akan memiliki keterbatasan gerak dan hanya berada dalam lingkungan monoton. Relawan juga akan mengalami perubahan cairan tubuh serta persepsi tubuh mereka sendiri.

Ekspersimen dimulai setelah relawan berbaring di bak air. Bagian tubuh dibiarkan seakan-seakan terendam sementara hanya kepala dan lengan yang masih bisa bergerak dengan bebas.

Relawan menghabiskan hampir 24 jam sehari di bak tersebut, membatasi gerakan mereka sebanyak mungkin.

Mulai dari rekreasi hingga membersihkan diri dilakukan dengan berbaring. Hanya saat makan, relawan menggunakan bantal kecil untuk memudahkannya.

Baca juga: Apakah Luar Angkasa Memiliki Batas atau Tidak Ada Habisnya?

 

Aktivitas relawan tersebut dimulai setiap hari dimulai pukul 07.00 pagi dengan sampel urin dan darah, selanjutnya diikuti dengan protokol dan pengukuran ilmiah untuk mempelajari bagaimana tubuh beradaptasi.

Peneliti berharap hasil studi berpotensi besar untuk menyelidiki efek merugikan dari penerbangan luar angkasa.

Sebab dalam keadaan tanpa bobot, tubuh astronot akan kehilangan kepadatan otot dan tulang. Sehingga menemukan cara untuk tetap sehat di orbit adalah bagian besar dari penelitian luar angkasa.

Hasil penelitian untuk mengetahui efek luar angkasa ini pun nantinya juga tak hanya bermanfaat bagi astronot tetapi juga memiliki implikasi bagi pasien di Bumi yang memiliki gangguan mobilitas serta pasien lanjut usia di Bumi.

Baca juga: NASA Ungkap Tanggal Peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com