Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kembalikan Tablet Epos Gilgames Berusia 3.500 Tahun ke Irak, Apa Isinya?

Kompas.com - 24/09/2021, 16:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Setelah 30 tahun dicuri dari tempat asalnya, sebuah tablet berusia 3.500 tahun akhirnya dikembalikan ke Irak oleh Amerika Serikat.

Tablet bernilai 1,7 juta dollar AS atau sekitar Rp 24,2 miliar tersebut bernama Tablet Mimpi Gilgames dan berukirkan penggalan dari Epos Gilgames, salah satu teks religi tertua di dunia.

Dicuri selama 30 tahun

Dilansir dari Live Science, Kamis (23/9/2021); Tablet Mimpi Gilgames telah berpindah tangan beberapa kali sejak dicuri dari museum Irak, tidak lama setelah dimulainya Perang Teluk I pada Agustus 1990.

Tablet tersebut masuk ke pasar seni Amerika Serikat secara ilegal pada 2007, dan dibeli oleh perusahaan swasta Hobby Lobby dalam sebuah lelang pada 2014.

Baca juga: Tablet Tanah Liat Zaman Babilonia Disebut Membalikkan Sejarah Matematika

Pemilik Hobby Lobby, Steve Green, berencana untuk memamerkan tablet itu di museumnya yang bernama Museum of the Bible.

Namun sebelum sempat dipamerkan, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menyita Tablet Mimpi Gilgames pada 2019 bersama dengan ribuan artefak selundupan lainnya. Hobby Lobby juga diharuskan membayar denda sebanyak 3 juta dollar AS atau Rp 42,8 miliar.

Kini, 30 tahun sejak dicuri, tablet ini dikembalikan kepada Irak bersama dengan 17.000 artefak penting lainnya yang dicuri dan diselundupkan sejak dimulainya Invasi Irak 2003.

Menanggapi pengembalian yang luar biasa ini, Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay mengungkapkan apresiasinya.

"Dengan mengembalikan objek-objek yang didapat secara ilegal ini, otoritas di Amerika Serikat dan Irak telah membuat masyarakat Irak menjadi terhubung kembali dengan selembar halaman dalam sejarah mereka," ujarnya.

"Restitusi yang luar biasa ini merupakan kemenangan besar atas mereka yang merusak warisan dan kemudian memperdagangkannya untuk membiayai kekerasan dan terorisme," imbuhnya lagi.

Baca juga: Istana Kuno Berhias Mural Ditemukan Terkubur di Waduk Kering Irak

Berisi bagian dari petualangan Gilgames

Tablet Mimpi Gilgames dinamai demikian karena berisi kisah Gilgames yang sedang menceritakan mimpinya kepada ibunya, dewi Sumeria Ninsun.

Tablet ini merupakan satu di antara 12 tablet berbahasa Akkadia yang ditulis pada 2100-1200 SM. Kedua belas tablet ini menuturkan lima puisi Sumeria mengenai petualangan dewa mitologi Gilgames yang dikenal sebagai Epos Gilgames.

Kelima puisi tersebut menuturkan bagaimana Gilgames, yang merupakan seorang raja Uruk, berperang dan kemudian berteman dengan seorang raksasa, bertikai dengan dewa-dewa dan bertualang mencari hidup abadi.

Dunia pertama kali mengetahui Epos Gilgames pada 1853, ketika potongan dari salah satu tabletnya ditemukan di antara reruntuhan Perpustakaan Asyurbanipal, bagian utara Irak.

Untuk diketahui, perpustakaan ini didirikan di Niniwe, ibukota kerajaan Asyur yang berada di bagian utara Mesopotamia pada abad ke-7.

Baca juga: Hilang 2.000 Tahun, Kota Alexander Agung Ditemukan di Irak

Ditulis pada 2100-1200 SM, tablet yang kini dikenal sebagai tablet ke-11 dari Epos Gilgames itu diterjemahkan oleh pakar asirologi dari Inggris bernama George Smith pada tahun yang sama. Menurut rekan-rekannya, Smith menjadi begitu girang ketika sedang membaca isi tablet tersebut sampai melepaskan pakaiannya dan berlari-lari mengelilingi ruangan.

Pasalnya, potongan tablet itu mendeskripsikan tentang sebuah banjir luar biasa, sebuah kapal yang berada di atas gunung dan seekor burung yang dikirim untuk mencari tanah kering. Deskripsi ini mengingatkannya akan kisah Bahtera Nuh.

Penemuan ini pun menjadi sensasi luar biasa pada masanya dan pada tahun berikutnya, Smith dikirim lagi ke Niniwe untuk mencari bagian-bagian tablet lainnya dan melengkapi Epos Gilgames.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com