Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Berencana Mengirim Sampel Permukaan Bulan Mars pada 2029

Kompas.com - 24/08/2021, 08:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber AP News

KOMPAS.com - Badan antariksa Jepang (JAXA) berencana untuk membawa sampel permukaan bulan Mars sebelum 2029.

Misi ini bertujuan untuk mencari petunjuk tentang asal usul planet merah dan kemungkinan adanya jejak kehidupan.

Untuk mewujudkan hal itu, JAXA berencana meluncurkan robot penjelajah pada 2024 untuk mendarat di Phobos, bulan Mars.

Nantinya, robot penjelajah JAXA bertugas mengumpulkan 10 gram tanah Phobos dan membawanya kembali ke Bumi pada tahun 2029.

Baca juga: Helikopter Ingenuity NASA Terbang di Atas Medan Ekstrem Planet Mars

"Perjalanan ini akan menempatkan Jepang di depan AS dan China dalam membawa pulang sampel dari wilayah Mars, meskipun dimulai lebih lambat," kata manajer proyek Yasuhiro Kawakatsu dalam konferensi pers online, seperti dilansir AP News, Jumat (20/8/2021).

Sementara itu, robot penjelajah Perseverance NASA saat ini beroperasi di kawah Mars untuk mengumpulkan 31 sampel yang akan dikirim ke Bumi dengan bantuan Badan Antariksa Eropa (ESA) pada awal 2031.

China sudah mendaratkan pesawat ruang angkasa di Mars pada Mei tahun ini, dan rencananya akan membawa pulang sampel Mars pada 2030.

Ilmuwan JAXA percaya sekitar 0,1 persen permukaan tanah di Phobos berasal dari Mars.

"Dan 10 gram dapat berisi sekitar 30 butiran, tergantung pada konsistensi tanah," kata Kawakatsu.

Tomohiro Usui, profesor di Institute of Space and Astronautical Science, mengatakan tanah di Phobos kemungkinan merupakan campuran material dari bulan itu sendiri dan material dari Mars yang disebarkan oleh badai pasir.

Menurut Usui, dengan mengumpulkan sampel dari beberapa lokasi di Phobos dapat memberikan peluang lebih besar untuk mendapatkan kemungkinan jejak kehidupan dari Mars daripada mendapatkan tanah dari satu lokasi di Mars.

"Setiap bentuk kehidupan yang mungkin berasal dari Mars akan mati karena radiasi matahari dan kosmik yang keras di Phobos," kata para ilmuwan JAXA.

Misi NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) berfokus pada potensi bentuk kehidupan dan evolusi area kawah Jezero, yang diyakini sebagai danau purba.

Baca juga: Robot Perseverance Berhasil Kumpulkan Batuan Mars, tapi Sampel Lenyap

Dengan mempelajari sampel tanah Phobos, para ilmuwan berharap dapat mempelajari evolusi biosfer Mars.

Usui berkata, nantinya penelitian sampel Phobos yang dilakukan Jepang dan pengamatan sampel batuan dari Mars yang dibawa NASA dari kawah Mars dapat saling melengkapi.

Ini juga akan menambah wawasan terkait apakah ada kehidupan Mars hingga evolusi planet merah dalam waktu dan tempat.

Desember 2020, Hayabusa2 milik JAXA berhasil membawa pulang lebih dari 5 gram (0,19 ons) tanah dari asteroid Ryugu, lebih dari 300 juta kilometer (190 juta mil) dari Bumi, dalam pengembalian sampel asteroid pertama yang berhasil di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com