KOMPAS.com - Penelusuran virtual bersama visual interaksi kompas (VIK) ke sebuah desa bernama Sungai Tohor merupakan salah satu ulasan populer di kanal Sains Kompas.com edisi akhir pekan, Sabtu (14/8/2021).
Selain menelusuri kekayaan lahan gambut di Sungai Tohor, ulasan lain yang menarik perhatian pembaca adalah soal menurunkan berat badan.
Mulai dari buah-buahan yang dapat membantu menurunkan berat badan hingga alasan bobot susah turun menjadi ulasan menarik lainnya.
Selain itu, para ilmuwan menemukan fakta bahwa kepunahan massal burung dalam 50.000 tahun terakhir ternyata disebabkan oleh manusia.
Baca juga: [POPULER SAINS] Kata Pakar Soal Tren Review Saldo ATM | Indonesia Berisiko Jadi Hotspot Varian Baru
Berikut rangkuman singkatnya:
Tiga jam dari Batam, ada sebuah desa bernama Sungai Tohor. Desa ini menyimpan kekayaan alam unik berupa lahan gambut, hutan yang tanahnya terbentuk dari akumulasi tumbuhan yang membusuk selama puluhan ribu tahun.
Desa yang termasuk wilayah Meranti, Riau, itu juga menyimpan sagu yang berpotensi sebagai sumber pangan.
Tahun 2015 lalu, hutan gambut mereka mengalami kebakaran hebat. Asapnya sampai Singapura dan Malaysia.
Kini, kondisinya telah membaik. Perbaikan itu punya kisah tersendiri.
Kompas.com mengundang Anda untuk berpetualang ke Sungai Tohor lewat Visual Interaktif Kompas (VIK) dan mengungkap tujuh kisah tersembunyi soal desa itu yang selengkapnya bisa dibaca di sini:
Visual Interaktif Kompas, Berpetualang dan Mengungkap 7 Cerita Tersembunyi Sungai Tohor
Buah merupakan camilan sehat yang dikemas dengan vitamin, serat, dan nutrisi lain yang penting bagi tubuh.
Umumnya, buah mengandung sedikit kalori dan serat yang melimpah sehingga mampu membantu menurunkan berat badan.
Di samping itu, konsumsi buah dikaitkan dengan penurunan faktor diabetes dan tekanan darah tinggi.
Setidaknya ada 5 buah terbaik yang bisa bantu menurunkan berat badan, yakni apel, berry, markisa, kiwi, dan melon.