Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2021, 11:02 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meskipun jarang berakibat fatal, cokelat diketahui dapat menyebabkan anjing keracunan hingga menimbulkan penyakit yang signifikan.

Dilansir dari VCA Hospital, Selasa (3/8/2021), cokelat mengandung bahan kimia yang disebut theobromine dan kafein.

Pada kasus anjing, theobromine merupakan racun utama dalam cokelat dan kandungannya terlihat sangat mirip dengan kafein.

Dalam ranah medis, theobromine dan kafein digunakan sebagai diuretik, stimulan jantung, dilator pembuluh darah, dan relaksan otot.

Tubuh anjing yang tidak mampu memetabolisme theobromine dan kafein sebaik manusia menjadi penyebab mengapa anjing lebih sensitif terhadap efek bahan kimia tersebut.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Kibaskan Ekornya ke Samping, Tanda Anjing Betina Siap Kawin

Setiap jenis cokelat mengandung kadar theobromine yang berbeda. Cokelat yang semakin pahit dan berwarna gelap mengandung lebih banyak theobromine.

Cokelat kue dan cokelat hitam dinilai sangat terkonsentrasi, mengandung 130-450 mg theobromine per ons. Cokelat susu mengandung 44-58 mg theobromine per ons.

Sementara cokelat putih hanya mengandung 0,25 mg theobromine per ons dan jarang menimbulkan keracunan.

Pada anjing berukuran sedang dengan berat 22 kilogram, tanda-tanda keracunan akan muncul dengan hanya mengkonsumsi 1 ons cokelat kue atau 9 ons cokelat susu. Namun pada beberapa jenis anjing, menelan sedikit cokelat susu tidak akan berbahaya.

Gejala yang ditimbulkan ketika anjing keracunan cokelat adalah muntah, diare, rasa haus yang meningkat, gelisah atau terengah-engah, buang air kecil yang berlebihan hingga detak jantung yang cepat.

Namun dalam kasus yang parah, gejala yang ditimbulkan bisa berupa tremor otot, kejang dan gagal jantung. Bahkan komplikasi seperti pneumonia aspirasi akibat muntah dapat memperburuk prognosis keracunan cokelat.

Selain itu, kandungan lemak dan gula pada cokelat juga bisa menyebabkan anjing sakit meskipun tidak menimbulkan toksisitas. Pada anjing dengan kondisi perut yang sensitif, lemak dan gula pada cokelat bisa menyebabkan pankreatitis parah.

"Tanda-tanda klinis keracunan cokelat bisa memakan waktu berjam-jam untuk berkembang dan berlangsung selama berhari-hari," kata Renee Schmid, DVM dan Ahna Brutlag, DVM, MS, DABT, DABVT di Saluran Bantuan Racun Hewan Peliharaan.

Itu artinya, theobromine tetap berada dalam aliran darah untuk waktu yang lama dan perkembangannya memerlukan waktu beberapa jam. Keracunan yang dialami anjing akibat bahan kimia tersebut juga bisa berlangsung selama beberapa hari.

Theobromine dapat dikeluarkan melalui air seni . Oleh sebab itu, dengan sering mengajak anjing berjalan-jalan akan untuk mendorongnya buang air kecil. Ini bisa menjadi penanganan awal.

Namun untuk meminimalisir risiko yang lebih serius, disarankan untuk segera menghubungi dokter hewan. Semakin cepat penanganannya akan semakin baik bagi kesehatan anjing.

Baca juga: 5 Manfaat Memelihara Anjing Menurut Sains

Anjing yang keracunan cokelat bisa diobati dengan menginduksi muntah dan pemberian arang aktif untuk mencegah penyerapan theobromine ke dalam tubuh.

Perawatan arang ktif dapat diulang untuk mengurangi resorpsi lanjutan dan resirkulasi theobromine.

Bagi pet parents dengan anjing yang keracunan cokelat, harus selalu mengawasi irama detak jantung, tekanan darah tinggi, muntah, diare dan tanda-tanda agitasi pada anjing.

Hal yang juga harus diperhatikan adalah perlunya berhati-hati dengan camilan makanan anjing dengan sedikit kandungan cokelat susu.

Walaupun kandungan theobromine pada cokelat susu biasanya rendah, dokter hewan menyarankan untuk menghindari memberikan cokelat pada anjing dengan bentuk apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com