Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Kesehatan Mental Bisa Jadi Dampak Covid-19 Jangka Panjang

Kompas.com - 02/08/2021, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Kamis (22/7/2021) bahwa kesehatan mental bisa menjadi dampak berkepanjangan dari pandemi Covid-19.

Hal ini mendukung apa yang disampaikan para ahli di banyak negara terkait perlunya tindakan nyata untuk menangani kecemasan dan stres terkait Covid-19.

"Kesehatan mental semua orang bisa terpengaruh dengan satu atau banyak cara," kata WHO dalam sebuah acara di Athena yang dihadiri menteri kesehatan dari puluhan negara.

Dikatakan WHO, kecemasan atau stres seputar penularan virus dan dampak psikologis dari lockdown dan isolasi diri telah berkontribusi pada krisis kesehatan mental.

Hal ini juga tidak lepas dari faktor stres terkait pengangguran, kekhawatiran keuangan, dan pembatasan sosial.

Baca juga: WHO: Varian Delta Tidak Secara Khusus Menargetkan Anak-anak

"Dampak kesehatan mental dari pandemi ini akan berjangka panjang dan berjangkauan luas," tambah pernyataan itu seperti dilansir Medical Xpress, Kamis (22/7/2021).

Direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge mengatakan, kesehatan mental harus dianggap sebagai hak asasi manusia yang mendasar. Dia menekankan bagaimana virus itu telah menghancurkan kehidupan.

"Pandemi telah mengguncang dunia," katanya dalam konferensi tersebut.

"Lebih dari 4 juta nyawa hilang secara global, mata pencaharian hancur, keluarga dan komunitas terpisah, bisnis bangkrut, dan orang kehilangan kesempatan."

Untuk diketahui, hingga Senin (2/8/2021) pagi, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 199 juta orang di seluruh dunia dan 4,2 juta nyawa melayang karenanya.

WHO menyerukan penguatan layanan kesehatan mental secara umum dan peningkatan akses ke layanan kesehatan mental melalui teknologi.

Baca juga: Varian Corona Asal Indonesia B.1.466.2, Masuk Daftar Pemantauan WHO

Ini juga mendesak layanan dukungan psikologis yang lebih baik di sekolah, universitas, tempat kerja dan untuk orang-orang di garis depan perang melawan Covid-19.

Para menteri mendengar dari seorang wanita Yunani berusia 38 tahun bernama Katerina yang memberi tahu mereka bagaimana dia telah menerima perawatan untuk gangguan kejiwaan sejak 2002 dan telah mengatasi dengan baik sampai pandemi melanda.

Dia tidak lagi dapat menghadiri kelompok pendukung kesehatan mental secara langsung dan tidak dapat melihat ayahnya, memaksanya untuk meningkatkan perawatannya.

"Tekanan isolasi sosial menyebabkan peningkatan kecemasan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com