Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC Sebut Varian Delta Menular Secepat Cacar Air, Ahli: Tetap Pakai Masker Sampai Pandemi Usai

Kompas.com - 30/07/2021, 19:55 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Hari ini, Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Dr. Rochelle Walensky, mengonfirmasi kebenaran dokumen yang menyebutkan, virus corona varian delta menyebar semudah cacar air dan menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Sebelumnya, dokumen internal dari CDC tersebut telah dilaporkan pertama kali oleh The Washington Post.

Dokumen tersebut juga memaparkan data yang belum pernah dipublikasikan, yang menunjukkan bahwa orang yang telah divaksinasi lengkap kemungkinan menyebarkan varian Delta pada level yang sama dengan orang yang belum divaksin Covid-19.

Baca juga: Fakta Varian Delta, Mutasi Corona Penyebab 95 Persen Kasus Covid-19 Baru Indonesia

CDC mengatakan, pihaknya baru akan mempublikasikan dokumen tersebut pada hari ini, Jumat (30/7/2021) bersamaan dengan pedoman terbaru bagi orang yang telah divaksinasi penuh, yaitu untuk tetap memakai masker di dalam ruang publik dan di tempat-tempat dengan risiko penularan tinggi.

Beberapa waktu lalu, AS sempat mengizinkan warganya yang telah divaksinasi dosis lengkap untuk tak memakai masker di dalam ruangan bersama orang yang juga telah divaksinasi.

Varian Delta ini, dikatakan sama menularnya dengan cacar air dan setiap orang yang terinfeksi varian Delta rata-rata bisa menularkan pada delapan hingga sembilan orang lainnya.

Menanggapi hal tersebut, ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo menegaskan, cara terbaik untuk menekan penyebaran virus corona, apapun varian virusnya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker dobel, baik sebelum dan sesudah vaksin.

“Bukan hanya varian Delta, apapun variannya memang harus pakai masker untuk mencegah penyebaran dan melindungi diri dari penularan,” kata Ahmad.

“Yang masalah itu adalah mindset, kalau sudah vaksin berarti sudah bisa buka masker. Padahal, yang benar buka masker itu ya nanti, kalau pandeminya sudah selesai,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, virus corona varian delta cenderung lebih cepat menular, karena produksi partikel virusnya memang lebih banyak dari varian sebelumnya. Selain itu, kemampuan varian Delta dalam menginfeksi juga lebih efisien.

Baca juga: Ahli Jelaskan Bagaimana Varian Delta Virus Corona Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19

Masker dobel yang disarankan adalah masker medis untuk digunakan di dalam dan masker kain di bagian luar.SHUTTERSTOCK/YAMASAN0708 Masker dobel yang disarankan adalah masker medis untuk digunakan di dalam dan masker kain di bagian luar.

Perlindungan vaksin Covid-19

Meski orang yang telah divaksinasi lengkap masih memiliki kemungkinan terinfeksi virus corona varian Delta, Ahmad menekankan, bahwa vaksin Covid-19 dapat melindungi dari gejala parah.

Melansir CNN, dalam dokumen CDC juga disebutkan, meski kurang efektif dalam mencegah infeksi atau penularan, vaksin Covid-19 dapat mencegah gejala parah hingga lebih dari 90%.

Vaksin Covid-19 mengurangi risiko gejala parah dan kematian hingga 10 kali lipat dan mengurangi risiko infeksi tiga kali lipat.

Baca juga: Beda Gejala Covid-19 dari Strain Awal, Varian Alpha, Beta, dan Delta

Namun demikian, menurut Ahmad suntikan booster vaksin Covid-19 belum dibutuhakan untuk saat ini, kecuali untuk para tenaga kesehatan.

“Masih banyak orang yang belum kebagian dosis pertama. Yang penting, cakupan vaksin bisa segera merata,” tutur dosen Universitas YARSI ini.

“Jangan menggantungkan diri ke vaksin, kita kan masih punya masker yang juga efektif mencegah penularan varian Delta,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com