Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2021, 14:38 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Tanaman yang ada di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, dan di lereng Semeru Danau Ranu Pani, Lumajang, Jawa Timur, tertutup embun upas atau embun es (frost).

Padahal, sejak bulan Juni hingga Agustus nanti, BMKG mengatakan bahwa Indonesia mengalami musim kemarau.

Kendati demikian, embun beku di Dieng dan dataran tinggi lainnya sebenarnya merupakan fenomena wajar yang terjadi setiap tahun.

"Embun Dieng itu terjadi setiap tahun dan itu merupakan fenomena yang normal," kata Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, kepada Kompas.com, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Puncak Kemarau, Mengapa Wilayah Gunung Lebih Dingin sampai Muncul Embun Es?

Miming mengatakan, fenomena embun upas (embun beku atau frost) bukanlah fenomena aneh karena kondisi cuaca dan iklim saat ini mendukung untuk terjadinya fenomena tersebut.

Kejadian frost di Dieng diklasifikasikan sebagai frost radiative, yang disebabkan oleh proses pelepasan radiasi panas pada malam hari yang lebih intensif dari permukaan tanah. Hal ini menyebabkan cepatnya pendinginan permukaan.

Sementara itu, Analisis Iklim dari BMKG Indra Gustari menambahkan, fenomena frost seperti di Dieng dan Lereng Semeru biasa terjadi pada musim kemarau.

"Kondisi yang kering khususnya pada puncak musim kemarau, di mana awan tidak terbentuk (cerah) sehingga gelombang panjang (outgoing longwave radiation) bisa lepas dari permukaan bumi tanpa halangan," jelas Indra.

Hal ini menyebabkan suhu permukaan bumi pada malam dan pagi hari menjadi rendah, khususnya di daerah yang berada pada tempat di dataran tinggi.

"Di mana lapse rate suhu (penurunan suhu terhadap ketinggian) menyebabkan suhu udara di daerah mendekati suhu titik beku seperti di Dieng," imbuh Indra.

Udara lebih dingin di malam hari berhubungan dengan embun es

Saat permukaan kompleks Candi Arjuna di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, membeku pada 7 Juli 2021, BMKG menjelaskan kenapa suhu permukaan bumi menjadi rendah atau terasa sangat dingin di malam hari.

Fenomena suhu udara dingin di malam hari merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli hingga September).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com