Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2021, 18:01 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Dari berbagai varian baru virus corona yang muncul, varian Delta yang saat ini telah menyebar di Kudus dan di beberapa wilayah lain di Indonesia, disebut lebih cepat menular dibanding varian lainnya.

Menurut ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo, varian delta memang memilki beberapa mutasi yang mengakibatkan virus memiliki protein yang bisa melekat lebih kuat dari varian sebelumnya.

“Karena lebih lekat, maka dampaknya secara biokimia, virus varian delta lebih efektif menginfeksi manusia,” jelas Ahmad dalam podcast Kata Pak Ahmad.

Baca juga: Varian Delta yang Menyebar di Kudus Disebut Super Strain, Ini Penjelasan Ahli

Selain itu, karena varian delta lebih mudah melekat, maka berdampak pada penularan lebih mudah.

Ia memberi gambaran, jika varian orisinal dari Wuhan sebelumnya bisa menginfeksi dua sampai tiga orang lain, varian delta ini dari satu orang bisa menularkan hingga lima orang lainnya.

Masalahnya lagi kata Ahmad, orang-orang yang tertular varian delta ini tidak semuanya bergejala, sebab tergantung dari kondisi tubuh setiap orang.

“Pada anak muda kan relatif tidak mengalami gejala, tapi jika mereka bertemu orang tua, maka itu akan menjadi masalah,” ujarnya.

Meski demikian, dari sisi tingkat kesakitan atau morbiditas, belum ada bukti bahwa varian delta ini menyebabkan sakit yang lebih parah.

Tapi, karena varian delta lebih mudah menular, maka dengan presentase yang sama bisa menimbulkan angka kematian lebih tinggi.

“Ilustrasinya seperti ini, kita perkirakan yang meninggal sekitar 2-3 persen. Varian sebelumnya bisa membuat seribu orang terinfeksi, varian delta bisa membuat lima ribu orang terinfeksi. Nah bayangkan, sama sama 2 persen, tapi 2 persen dari seribu dan 2 persen dari lima ribu tentu hasilnya berbeda,” jelas Ahmad.

Baca juga: Belajar dari Kasus Covid-19 di Madura dan Kudus, Ini yang Harus Dilakukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com