Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memberikan Suplemen Vitamin dan Mineral untuk Anak

Kompas.com - 24/07/2021, 08:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Ketika anak-anak tumbuh, penting bagi mereka untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup.

Sebagian anak-anak mendapatkan nutrisi dalam jumlah yang cukup dari pola makan yang bergizi dan seimbang.

Namun, dalam kondisi tertentu, anak-anak mungkin membutuhkan tambahan asupan vitamin dan mineral.

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suplementasi atau pemberian vitamin dan mineral hanya ditujukan untuk anak yang kebutuhan mikronutriennya tidak terpenuhi dari makanan sehari-hari.

IDAI menyarankan agar para orangtua berpedoman pada panduan yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) mengenai suplementasi vitamin dan mineral untuk anak.

Baca juga: Panduan Isolasi Mandiri untuk Anak Menurut IDAI

Rekomendasi dari WHO ini mencakup pemberian jenis vitamin dan mineral yang disesuaikan dengan kondisi negara serta mempertimbangkan prevalensi masalah kesehatan yang paling sering terjadi di wilayah tersebut.

Vitamin A

WHO merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebanyak 100.000 IU pada bayi usia 6-11 bulan dan 200.000 IU vitamin A untuk anak usia 12-59 bulan yang diberikan setiap 4-6 bulan.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa suplementasi vitamin A bermanfaat dalam menurunkan angka kematian hingga 24 persen dan kematian terkait diare sebesar 28 persen.

Vitamin D

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin D sebanyak 400 IU untuk bayi ASI eksklusif, bayi yang minum susu formula kurang dari 1 liter sehari, anak-anak, serta remaja.

Sementara itu, belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk merekomendasikan suplementasi vitamin D untuk anak-anak di Indonesia.

Baca juga: Pola Asuh Otoriter Bikin Anak Disiplin tapi Kurang Bahagia

Zat Besi

Suplementasi zat besi disarankan agar diberikan secara rutin setiap hari selama 3 bulan setiap tahunnya pada bayi sejak usia 6 bulan.

Suplementasi ini utamanya ditujukan untuk anak-anak di negara dengan prevalensi anemia di atas 40 persen.

Zat besi ini memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta konsentrasi saat belajar.

Zinc

Salah satu mineral yang penting bagi bayi dan anak adalah zinc atau seng. Pemberian mineral zinc terbukti mampu menurunkan kasus diare dan pneumonia.

Suplementasi zinc diberikan selama minimal 2 bulan setiap 6 bulan sekali pada bayi yang berusia 6-23 bulan.

Baca juga: Kenapa Vaksin Covid-19 untuk Anak di Bawah 12 Tahun Belum Ada?

Iodium

Iodium adalah mineral yang penting untuk pertumbuhan berat, tinggi badan, dan perkembangan kecerdaan otak anak.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) tahun 2013 menunjukkan, akses rumah tangga di Indonesia terhadap garam iodium mencapai 77,1 persen.

Dengan demikian, suplementasi iodium hanya diberikan pada balita yang rentan kekurangan iodium, sebagaimana direkomendasikan oleh WHO.

Saat akan memberikan suplemen vitamin dan mineral untuk anak, ada beberapa hal yang penting diperhatikan para orangtua.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah kriteria yang harus dipertimbangkan saat memilih suplemen untuk anak:

Baca juga: Hati-hati, Pola Asuh Permisif Bisa Bikin Anak Tumbuh Jadi Manja dan Egois

1. Kualitas dan keamanan. Suplemen dibuat dari bahan-bahan yang aman dan berkualitas tinggi

2. Bahan-bahan. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin yang bebas bahan pengisi, perasa buatan, pewarna makanan, dan pengawet.

3. Dosis. Pastikan membeli produk yang diformulasikan khusus untuk anak

4. Penguian. Semua suplemen vitamin harus diuji oleh pihak ketiga untuk memastikan kualitas dan keamanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com