Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Memberikan Suplemen Vitamin dan Mineral untuk Anak

KOMPAS.com – Ketika anak-anak tumbuh, penting bagi mereka untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup.

Sebagian anak-anak mendapatkan nutrisi dalam jumlah yang cukup dari pola makan yang bergizi dan seimbang.

Namun, dalam kondisi tertentu, anak-anak mungkin membutuhkan tambahan asupan vitamin dan mineral.

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suplementasi atau pemberian vitamin dan mineral hanya ditujukan untuk anak yang kebutuhan mikronutriennya tidak terpenuhi dari makanan sehari-hari.

IDAI menyarankan agar para orangtua berpedoman pada panduan yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) mengenai suplementasi vitamin dan mineral untuk anak.

Rekomendasi dari WHO ini mencakup pemberian jenis vitamin dan mineral yang disesuaikan dengan kondisi negara serta mempertimbangkan prevalensi masalah kesehatan yang paling sering terjadi di wilayah tersebut.

Vitamin A

WHO merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebanyak 100.000 IU pada bayi usia 6-11 bulan dan 200.000 IU vitamin A untuk anak usia 12-59 bulan yang diberikan setiap 4-6 bulan.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa suplementasi vitamin A bermanfaat dalam menurunkan angka kematian hingga 24 persen dan kematian terkait diare sebesar 28 persen.

Vitamin D

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin D sebanyak 400 IU untuk bayi ASI eksklusif, bayi yang minum susu formula kurang dari 1 liter sehari, anak-anak, serta remaja.

Sementara itu, belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk merekomendasikan suplementasi vitamin D untuk anak-anak di Indonesia.

Zat Besi

Suplementasi zat besi disarankan agar diberikan secara rutin setiap hari selama 3 bulan setiap tahunnya pada bayi sejak usia 6 bulan.

Suplementasi ini utamanya ditujukan untuk anak-anak di negara dengan prevalensi anemia di atas 40 persen.

Zat besi ini memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta konsentrasi saat belajar.

Zinc

Salah satu mineral yang penting bagi bayi dan anak adalah zinc atau seng. Pemberian mineral zinc terbukti mampu menurunkan kasus diare dan pneumonia.

Suplementasi zinc diberikan selama minimal 2 bulan setiap 6 bulan sekali pada bayi yang berusia 6-23 bulan.

Iodium

Iodium adalah mineral yang penting untuk pertumbuhan berat, tinggi badan, dan perkembangan kecerdaan otak anak.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) tahun 2013 menunjukkan, akses rumah tangga di Indonesia terhadap garam iodium mencapai 77,1 persen.

Dengan demikian, suplementasi iodium hanya diberikan pada balita yang rentan kekurangan iodium, sebagaimana direkomendasikan oleh WHO.

Saat akan memberikan suplemen vitamin dan mineral untuk anak, ada beberapa hal yang penting diperhatikan para orangtua.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah kriteria yang harus dipertimbangkan saat memilih suplemen untuk anak:

1. Kualitas dan keamanan. Suplemen dibuat dari bahan-bahan yang aman dan berkualitas tinggi

2. Bahan-bahan. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin yang bebas bahan pengisi, perasa buatan, pewarna makanan, dan pengawet.

3. Dosis. Pastikan membeli produk yang diformulasikan khusus untuk anak

4. Penguian. Semua suplemen vitamin harus diuji oleh pihak ketiga untuk memastikan kualitas dan keamanan

https://www.kompas.com/sains/read/2021/07/24/080200623/tips-memberikan-suplemen-vitamin-dan-mineral-untuk-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke