Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2021, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Jejak kehidupan manusia purba di situs purba, Maros Pangkep, Sulawesi Selatan kembali menguak penemuan tentang makanan yang dikonsumsi manusia di masa lalu.

Baru-baru ini para arkeolog dari Balai Arkeologi Sulawesi Selatan dan Universitas Hasanuddin menerbitkan studi tentang penelitian di Situs Leang Jarie, di kawasan karst Maros Pangkep, Sulawesi Selatan.

Para peneliti menemukan pemanfaatan flora dan fauna di kawasan situs purba ini yang diperkirakan menjadi kawasan hunian bagi manusia prasejarah sejak 8.000 tahun yang lalu.

Peneliti senior di Balai Arkeologi Sulawesi Selatan, Budianto Hakim mengatakan Situs Leang Jarie sudah sejak lama dikenal.

Kawasan ini mulai diteliti lebih dalam bersama tim peneliti dari Griffith University, Australia, pada tahun 2014, untuk menentukan usia lukisan cap tangan di dinding gua tersebut.

"Selanjutnya, tahun 2016, saya kembali ke situs ini, secara kebetulan menemukan gigi manusia yang tersingkap di permukaan tanah. Sejak itu, saya berniat melakukan penelitian di Leang Jarie," kata Budianto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/7/2021).

Baca juga: Ahli Ungkap Makanan Manusia Bandung Purba yang Tinggal di Goa Pawon

 

Penelitian tentang makanan apa saja yang dikonsumsi manusia purba saat menghuni kawasan situs purba Maros di Leang Jarie ini, dimulai sejak tahun 2018 hingga 2020. Rencananya, kata Budianto, penelitian akan dilanjutkan di kawasan karst Simbang, di mana Leang Jarie ini berada.

Studi ini telah dipublikasikan di jurnal arkeologi Amerta, pada 13 Juli 2021 dengan judul Pemanfaatan Fauna Vertebrata dan Kondisi Lingkungan Masa Okupasi 8000-550 BP di Situs Leang Jarie, Maros, Sulawesi Selatan.

Lantas, apa saja makanan manusia purba yang ditemukan di situs Leang Jarie?

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan beragam tulang binatang yang dalam gua Leang Jarie yang menunjukkan bahwa adanya pengolahan bintang sebagai makanan di masa lalu.

Peneliti menemukan beberapa bukti seperti jejak potong, pemecah tulang panjang dan jejak terbakar. Studi ini pun mengungkapkan bahwa sejak dulu manusia purba juga sudah hidup berdampingan dengan berbagai fauna.

Fauna-fauna tersebut antara lain seperti ikan, kadal atau biawak, ular, burung, katak, kuskus kecil Sulawesi, kelelawar pemakan serangga, kelelawar pemakan buah, monyet sulawesi, tikus, musang, babi rusa dan babi Sulawesi, anoa, kerbau, dan anjing.

Berdasarkan temuan ini, fauna tersebut telah dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan atau sisa dari hewan-hewan ini dimanfaatkan sebagai peralatan penunjang hidup manusia purba selama tinggal di kawasan situs purba Maros, di gua Leang Jarie.

Baca juga: Ahli Merekonstruksi Makanan Manusia dari 2.400 Tahun Lalu, Ini Menunya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com