Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur Berbahaya Candida Auris Mewabah di Amerika Serikat, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Kompas.com - 23/07/2021, 16:31 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat pertama kali melaporkan kasus pasien yang terinfeksi jamur berbahaya, Candida auris, yang kebal terhadap obat antijamur

Candida auris adalah patogen yang kebal terhadap semua jenis obat antijamur pada orang yang belum pernah mendapatkan pengobatan jamur apapun.

Terdapat tiga kasus di Washington DC dan dua kasus di Texas yang mana kedua lokasi tersebut termasuk dalam klaster fasilitas kesehatan.

Tidak terlihat adanya hubungan antara dua lokasi tersebut dan kasus ini dijelaskan dalam jurnal daring CDC Morbidity and Mortality Weekly Report.

Candida auris atau C. auris ditemukan pertama kali pada tahun 2009 dan terlihat sangat kebal terhadap pengobatan yang disediakan selama beberapa tahun.

Hal ini mengkhawatirkan perawat dan peneliti terkait dampak yang ditimbulkan oleh jamur ini pada pasien dengan penyakit parah terlebih pada orang yang belum pernah mendapatkan obat antijamur.

Baca juga: Jamur Superbug Menyebar di Rumah Sakit dan Panti Jompo di Amerika Serikat

 

Lantas, apa saja yang perlu diketahui tentang jamur berbahaya Candida auris ini?

C. auris resisten obat antijamur

Kasus jamur berbahaya Candida auris yang resisten obat antijamur pertama kali terdeteksi di tahun 2019 pada pasien yang tidak terobati setelah diberikan obat khusus untuk mengobati infeksinya.

"Ini pertama kalinya kami mengidentifikasi pasien cluster fasilitas kesehatan publik dan di antara pasien di tempat itu belum pernah menerima obat antijamur," kata Meghan Lyman, petugas medis penyakit mikotik (jamur) di CDC’s National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases, dikutip dari Stat News, Jumat (23/7/2021).

Saat ini, terdapat tiga kelas obat antijamur, yaitu Azoles, Polyenes dan Echinocandins.

Sebanyak 99 persen pasien yang terinfeksi jamur berbahaya ini rentan terhadap Echinocandins, sehingga obat ini diberikan pertama kali setelah C. auris terdeteksi.

Sementara pada obat antijamur Azoles terhadap jamur berbahaya Candida auris memiliki tingkat kekebalan sebesar 85 persen dan pada Polyenes sebesar 38 persen.

Baca juga: Pasien Covid-19 di Afghanistan Ditemukan Alami Mukormikosis, Infeksi Jamur Hitam

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Ilmuwan menilai Covid-19 dapat memicu munculnya jamur super di rumah sakit, yang dapat menginfeksi tenaga kesehatan dan pasien dengan Covid-19 di Brasil.SHUTTERSTOCK/FunKey Factory Ilustrasi perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Ilmuwan menilai Covid-19 dapat memicu munculnya jamur super di rumah sakit, yang dapat menginfeksi tenaga kesehatan dan pasien dengan Covid-19 di Brasil.

 

Namun hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai berapa lama dan seberapa baik pemberian Echinocandins akan bertahan.

Lyman menambahkan bahwa kasus ini adalah kasus dengan pilihan yang sangat terbatas, walaupun terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk pasien yang memiliki infeksi klinis dari jamur berbahaya ini.

Fakta lainnya adalah sebagian besar pasien memiliki potensi untuk tertular dan mengembangkan infeksi klinis yang tidak dapat diobati karena penyakit ini tidak hanya menyerang pasien yang sudah mendapatkan pengobatan.

Azoles, Polyenes dan Echinocandins terlihat tidak berpengaruh pada pasien dengan infeksi Candida auris yang ditemukan dalam wabah Texas.

CDC menemukan dua kasus pan-resisten dan lima kasus resisten. Semua kasus tersebut terjadi di dua fasilitas yang berbeda, namun terdapat perpindahan pasien dari dua fasilitas kesehatan bersangkutan.

Baca juga: Gejala dan Bahaya Infeksi Jamur Hitam Mukormikosis pada Pasien Covid-19

 

Gejala infeksi jamur Candida auris

Hingga saat ini, masih belum bisa dikatakan bahwa infeksi jamur berbahaya, C. auris merupakan penyebab kematian di 30 hari tingkat keparahan kasus pada wabah Texas dan Washington yang mencapai 30 persen.

Argumen ini muncul karena semua pasien memang mengidap penyakit kronis. Jamur ini paling sering ditemukan pada pasien kronis dengan perawatan kesehatan jangka panjang.

Dilansir dari Medical News Today, adapun gejala infeksi jamur berbahaya ini bisa terjadi bervariasi sesuai dengan di mana C. auris berada dalam tubuh.

Misalnya, jamur ini menginfeksi di bagian tubuh dengan luka yang terbuka, aliran darah maupun telinga.

Baca juga: Jamur Hitam di India Sebabkan Pasien Covid-19 Cacat, Bola Mata Diangkat

Para pasien Covid-19 di India yang juga terinfeksi jamur hitam atau Mucormycosis, dirawat di rumah sakit NSCB, Jabalpur, India, pada 20 Mei 2021.AFP PHOTO/UMA SHANKAR MISHRA Para pasien Covid-19 di India yang juga terinfeksi jamur hitam atau Mucormycosis, dirawat di rumah sakit NSCB, Jabalpur, India, pada 20 Mei 2021.

Gejala yang biasa dialami seperti, deman dan kedinginan yang berkepanjangan bahkan setelah meminum antiobiotik adalah beberapa gejala yang ditimbulkan pada pasien.

Sekitar 5 persen hingga 10 persen orang yang terinfeksi virus ini akan terus mengalami infeksi aktif atau "invasif" di kemudian hari, bahkan terdapat kasus C. auris "menjajah" kulit pasien.

Kendati kasus tersebut tidak akan menyebabkan penyakit, namun infeksinya dapat ditularkan kepada pasien lainnya dan jamur berbahaya ini berpotensi menginfeksi tubuh secara aktif.

Candida auris biasanya menyebar di rumah sakit atau fasilitas kesehatan melalui kontak dengan permukaan atau peralatan yang terkontaminasi.

Baca juga: Studi: Infeksi Jamur Hitam Banyak Diderita Pria dan Penderita Diabetes

 

 

Berikut cara yang aman untuk membantu mencegah penyebaran dan penularan jamur berbahaya ini.

  1. Membatasi pekerja dengan pasien terinfeksi C.auris.
  2. Menjaga pasien dalam kamar yang terpisah.
  3. Mencuci tangan secara teratur.
  4. Menggunakan disinfektan.
  5. Mengkomunikasikan hal ini dengan perawat lain untuk menindaklanjuti perawatan pasien tersebut.

Peneliti juga mengatakan bahwa pandemi juga berpotensi meningkatkan kasus infeksi jamur C. auris karena sejumlah pasien Covid-19 dirawat di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, tempat jamur ini ditemukan.

Lingkungan seperti ini harus lebih waspada karena penyebarannya yang mudah terhadap pasien kronis seperti menggunakan ventilator atau memiliki trakeostomi.

Baca juga: Ada Jamur di Paru-paru? Ilmuwan Sebut Bukan Tanda Infeksi, Ini Penjelasannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com