Gejala yang biasa dialami seperti, deman dan kedinginan yang berkepanjangan bahkan setelah meminum antiobiotik adalah beberapa gejala yang ditimbulkan pada pasien.
Sekitar 5 persen hingga 10 persen orang yang terinfeksi virus ini akan terus mengalami infeksi aktif atau "invasif" di kemudian hari, bahkan terdapat kasus C. auris "menjajah" kulit pasien.
Kendati kasus tersebut tidak akan menyebabkan penyakit, namun infeksinya dapat ditularkan kepada pasien lainnya dan jamur berbahaya ini berpotensi menginfeksi tubuh secara aktif.
Candida auris biasanya menyebar di rumah sakit atau fasilitas kesehatan melalui kontak dengan permukaan atau peralatan yang terkontaminasi.
Baca juga: Studi: Infeksi Jamur Hitam Banyak Diderita Pria dan Penderita Diabetes
Berikut cara yang aman untuk membantu mencegah penyebaran dan penularan jamur berbahaya ini.
Peneliti juga mengatakan bahwa pandemi juga berpotensi meningkatkan kasus infeksi jamur C. auris karena sejumlah pasien Covid-19 dirawat di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, tempat jamur ini ditemukan.
Lingkungan seperti ini harus lebih waspada karena penyebarannya yang mudah terhadap pasien kronis seperti menggunakan ventilator atau memiliki trakeostomi.
Baca juga: Ada Jamur di Paru-paru? Ilmuwan Sebut Bukan Tanda Infeksi, Ini Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.