Lantas, mengapa ular dapat menjadi indikator yang baik dari kontaminasi radiasi radioaktif?
James C. Beasley, penasihat Gerke selama penelitian, mengatakan ular dapat berfungsi sebagai indikator kontaminasi lokal yang lebih baik di zona tersebut.
Jika dibandingkan dengan spesies yang lebih banyak bergerak seperti anjing rakun Asia Timur, babi hutan, dan burung penyanyi.
"Ular adalah indikator pencemaran lingkungan yang baik karena mereka menghabiskan banyak waktu di dalam dan di tanah," kata Beasley, profesor di SREL dan Warnell.
Baca juga: Paparan Radiasi Radioaktif di Serpong, Ini Komentar Pengamat Iklim
Beasley mengatakan bahwa ular memiliki wilayah jelajah yang kecil dan merupakan predator utama di sebagian besar ekosistem, dan kebanyakan ular merupakan spesies yang berumur panjang.
Tim mengidentifikasi 1.718 lokasi ular saat melacak mereka selama lebih dari sebulan di Dataran Tinggi Abukuma, sekitar 15 mil barat laut dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi.
Temuan makalah ini juga memperkuat penelitian tim sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2020, yang menunjukkan tingkat radiocesium pada ular memiliki korelasi tinggi dengan tingkat radiasi di tanah tempat ular ditangkap.
Gerke menambahkan bahwa dengan mempelajari bagaimana hewan tertentu menggunakan lanskap yang terkontaminasi dapat membantu meningkatkan pemahaman kita tentang dampak lingkungan dari kecelakaan nuklir besar seperti Fukushima dan Chernobyl.
Baca juga: Sisa Radioaktif Bom Nuklir Ditemukan di Palung Terdalam Lautan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.