Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Bipolar: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Kompas.com - 17/07/2021, 13:04 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit bipolar adalah gangguan mental yang ditandai pergantian suasana hati secara ekstrem. Orang dengan penyakit bipolar biasanya mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-harinya, misalnya untuk mengerjakan tugas, menyelesaikan pekerjaan, serta menjaga hubungan.

Gejala penyakit bipolar

Penyakit bipolar adalah penyakit mental yang dikenal dengan manic depression. Penderita penyakit bipolar bisa tiba-tiba merasa sangat bahagia dan bersemangat, kemudian tiba-tiba merasa sedih, tidak berdaya, dan merasa tidak berharga.

Manic atau mania adalah kondisi ketika pasien merasa bahagia berlebihan dan sangat bersemangat. Ketika pada fase ini, pasien mungkin merasa sangat percaya diri dan mengambil keputusan dengan impulsif. Beberapa orang yang sedang mengalami mania juga bisa mengalami delusi dan halusinasi.

Baca juga: Mengenal Skizofrenia, Gangguan Jiwa yang Pengaruhi Kehidupan Sosial

Selain itu, pasien juga bisa mengalami hipomania. Ini adalah kondisi mania yang lebih ringan. Ia masih merasakan bahagia berlebih, namun tidak mengalami delusi atau halusinasi. Kondisi ini juga tidak sampai mengganggu keseharian pasien.

Sedangkan kondisinya yang berlawanan yaitu depresi. Ia akan merasa sangat sedih. Jika diperhatikan hanya pada fase ini, gejalanya sama dengan penyakit depresi mayor. Kebanyakan episode yang dialami pasien bipolar adalah fase depresi.

Pada beberapa kondisi diantara kedua suasana hati tersebut, pasien ini akan terlihat normal seperti orang yang sehat. Kondisi kedua suasana hati ini dianalogikan sebagai dua kutub yang berbeda. Itulah sebabnya kondisi ini dinamakan bipolar.

Penyakit ini bisa menjadi penyakit yang mengancam jiwa karena pasiennya berisiko melakukan bunuh diri. Penyakit bipolar adalah penyakit jangka panjang dan terjadi episodik dengan berbagai derajat keparahan.

Namun, agak sulit untuk mendiagnosis bipolar karena gejalanya yang tumpang tindih dengan penyakit kejiwaan lain, seperti skizofrenia.

Baca juga: Mengenal Waham, Gangguan Mental yang Menyebabkan Delusi

Penyebab penyakit bipolar

Penyebab penyakit bipolar hingga saat ini belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena penyakit bipolar.

  • Faktor biologis: genetik turunan dari orang tua
  • Faktor biokimia: berkurangnya sensitivitas reseptor serotonin dan dopamin (hormon bahagia)
  • Faktor psikososial: stres dari lingkungan, stres saat hamil, kepribadian, depresi

Tipe penyakit bipolar

Berdasarkan tingkat keparahannya, bipolar terbagi menjadi dua jenis.

  1. Bipolar tipe 1: Perilaku ekstrem dengan episode mania berlangsung selama minimal seminggu dan episode depresi berlangsung hingga dua minggu.
  2. Bipolar tipe 2: Tipe ini juga mengalami kedua episode tersebut tetapi lebih ringan dibandingkan tipe 1.

Baca juga: Mengenal Psychotic Break, Gangguan Mental yang Dialami Lady Gaga Pasca-diperkosa

Pengobatan penyakit bipolar

Bipolar adalah penyakit yang bisa disembuhkan dengan beberapa macam obat yang harus diresepkan oleh psikiater. Pada orang dengan gejala yang lebih parah dan frekuensi episodik yang sering, pengobatan mungkin perlu dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Beberapa obat yang mungkin diresepkan untuk pasien bipolar adalah obat stabilisasi mood, obat antipsikotik, antidepresan, dan obat penenang. Dokter mungkin tidak hanya memberikan satu jenis saja, namun memberikan kombinasi dari beberapa obat tersebut.

Selain medikasi, terapi perilaku juga terbukti bisa membantu pasien bipolar untuk sembuh dari penyakitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com