Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Covid-19 Pada Orang yang Sudah Vaksin Lengkap, Baru Disuntik 1 Dosis, dan Tidak Divaksin

Kompas.com - 11/07/2021, 13:10 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CNBC

Namun, orang yang sudah divaksin merasakan gejala yang lebih singkat.

Ini menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 saat sudah divaksin lengkap tidak menunjukkan gejala terlalu parah dan pulih lebih cepat.

Berikut adalah 5 gejala Covid-19 paling banyak yang dirasakan oleh orang yang sudah divaksin lengkap adalah:

  • Sakit kepala
  • Pilek
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Kehilangan bau

Studi tersebut mencatat bahwa gejala Covid seperti anosmia (kehilangan penciuman), demam, dan sesak napas berada di urutan kelima, 12 dan 29.

"Batuk terus-menerus sekarang menempati peringkat nomor 8 jika Anda sudah divaksin lengkap. Jadi tidak lagi menjadi indikator utama terinfeksi Covid-19," ungkap tim peneliti.

Gejala Covid-19 setelah satu dosis vaksin

Gejala berubah lagi setelah orang mendapat satu dosis vaksinasi, yakni:

  • Sakit kepala
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin
  • Batuk terus menerus

"Dengan perlindungan dari hanya satu dosis vaksin, salah satu indikator asli batuk terus-menerus menjadi lima gejala (Covid-19) teratas," kata Zoe.

Gejala Covid-19 jika Anda tidak divaksinasi

Jika Anda belum divaksinasi maka gejalanya lebih dapat dikenali berdasar gejala tradisional atau yang umum sebelumnya.

“Namun kami masih dapat mengamati beberapa perubahan sejak Covid-19 pertama kali muncul lebih dari setahun yang lalu,” kata Zoe.

Gejala Covid-19 teratas bila belum divaksin adalah:

  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Demam
  • Batuk terus menerus

“Kehilangan penciuman masuk di nomor 9 dan sesak napas berada jauh di bawah daftar di nomor 30. Ini menunjukkan gejala yang dicatat sebelumnya berubah dengan varian virus yang berkembang,” ungkap studi tersebut menemukan.

Baca juga: Berapa Dosis Vitamin D dan Vitamin C yang Harus Dikonsumsi Saat Terinfeksi Covid-19?

Kasus Covid-19 yang dikaitkan dengan varian delta yang jauh lebih menular melonjak di beberapa bagian Eropa, Inggris dan AS, terutama di kalangan anak muda, baik yang sudah divaksinasi dan tidak divaksinasi.

Sementara dua dosis vaksin Oxford-AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech memberikan perlindungan terhadap varian delta. Keduanya secara signifikan kurang efektif jika hanya diberikan satu suntikan.

Penelitian terbaru dari Israel pada hari Senin menemukan penurunan efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech dalam mencegah infeksi dan penyakit simtomatik, bertepatan dengan penyebaran Delta, tetapi mengatakan vaksin itu tetap sangat efektif dalam mencegah penyakit serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com