Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2021, 19:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sepanjang tahun 1980-an, China adalah salah satu dari sedikit negara yang mempelopori penggunaan kelambu malaria.

Pada akhir tahun 1990, jumlah kasus malaria di China turun drastis menjadi 117.000 dan kematian berkurang hingga 95 persen.

Dorongan lain datang pada tahun 2003, ketika China menerima dukungan dari Global Fund untuk memerangi AIDS, tuberkulosis, dan malaria, yang menghasilkan pelatihan, staf, peralatan laboratorium, obat-obatan, dan pengendalian nyamuk yang lebih baik.

China adalah negara ke-40 di dunia yang mendapatkan sertifikasi bebas malaria dari WHO.

Negara lain yang baru saja mendapatkan sertifikat tersebut antara lain El Salvador (2021), Aljazair (2019), Argentina (2019), Paraguay (2018), dan Uzbekistan (2018).

Namun, China tidak boleh berpuas diri, karena masih ada risiko yang mengintai. China berbatasan dengan tiga negara di mana malaria masih endemik yakni Republik Demokratik Rakyat Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Belum lagi, China masih berpotensi menghadapi risiko kasus impor di antara warga negara China yang kembali dari Afrika sub-Sahara.

Baca juga: Ilmuwan Afrika Selatan Temukan Senyawa Kimia Pembunuh Parasit Malaria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com