Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Cangkang Es Misterius di Sekililing Tata Surya, Namanya Awan Oort

Kompas.com - 30/06/2021, 18:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

"Rumitnya proses ini mengejutkan saya."

Tapi hasilnya juga berarti, sistem tata surya kita bukanlah satu-satunya yang diselimuti oleh awan es yang begitu besar.

"Begitu Anda selesai memetakan berbagai prosesnya, awan ini ternyata merupakan konsekuensi alami dari evolusi sistem tata surya," lanjut Zwart.

Penelitian ini juga membuat perkiraan terkait materi apa saja yang terkandung di dalam Awan Oort.

Jika prediksi mereka akurat, Awan Oort mungkin mengandung materi yang asing bagi tata surya.

"Benda-benda dari bintang lain," ujar Zwart.

Gagasan bahwa Matahari mungkin telah mencuri materi dari tempat lain telah dikemukakan sekitar satu dekade lalu.

"Dalam gugus bintang kelahiran Matahari, bintang-bintang lain akan berkelompok dengan cukup rapat sehingga awan komet mereka saling tumpang tindih dan kusut," ujar Michele Bannister, astronom planet di Universitas Canterbury di Selandia Baru.

"Mereka kemudian saling terpisah ketika gugus bintang itu bubar."

Sama seperti Awan Oort yang mungkin mengandung komet-komet dari bintang lain, beberapa komet kita pun mungkin saat ini sedang mengorbit bintang lain karena proses ini.

Sebuah studi lain, pada November 2020, menunjukkan bahwa objek antarbintang bisa melebihi jumlah bintang-bintang dari tata surya kita sendiri.

Studi yang lain, yang hasil awalnya dirilis pada awal tahun ini, berhasil mengidentifikasi tiga bintang yang mungkin telah melewati Awan Oort.

Seberapa banyak tepatnya bagian dari Awan Oort yang berasal dari bintang-bintang lain, masih merupakan misteri. Dan bahkan mempelajari komet secara dekat tidak akan mampu menjawabnya.

"Akan sangat sulit menentukan komet mana yang tidak terbentuk di sini, namun mungkin penelitian di masa depan tentang komet pengunjung antarbintang dapat memberi kita sedikit pemahaman," ujar Kat Volk, ilmuwan planet dari Universitas Arizona.

Hasil penelitian Portegies Zwart dan timnya menunjukkan sekitar separuh dari benda-benda di bagian dalam Awan Oort dan seperempat dari bagian luarnya mungkin ditangkap dari tempat lain.

Baca juga: 2021 Bumi Berputar Lebih Cepat, Apa Dampaknya untuk Manusia?

Memahami Awan Oort — dan komet-komet yang berasal dari tempat ini — dapat memberi kita beberapa petunjuk penting tentang asal-usul tata surya kita dan bagaimana dia terbentuk.

Objek-objek ini adalah beberapa benda yang dianggap paling murni dan berada dalam jangkauan relatif dekat, yang diperkirakan telah terbentuk pada saat yang bersamaan dengan terbentuknya planet.

"Akan sangat bagus bila kita dalat mengebor beberapa lubang di objek Awan Oort dan menganalisis materialnya," ujar Zwart.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com