Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Komet Raksasa Masuki Tata Surya | Cara Pakai Masker Dobel

Kompas.com - 28/06/2021, 07:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Di akhir pekan kemarin, setidaknya ada 4 berita populer di kanal Sains Kompas.com. Mulai dari komet raksasa yang menghebohkan jagat astronomi hingga tentang penggunaan masker dobel yang disarankan Satgas Covid-19.

Saat ini para astronom sedang mengamati komet raksasa (megakomet) yang sedang bergerak memasuki tata surya bagian dalam. Komet apa itu dan seberapa jauh jaraknya dengan kita?

Di sisi lain, dunia masih harus berjuang dengan peningkatan kasus Covid-19 dan penyebaran varian Delta.

WHO menyerukan semua orang yang sudah mendapat vaksin penuh untuk tetap memakai masker. Sementara itu, Satgas Covid-19 mengimbau semua masyarakat untuk menggunakan masker dobel saat pergi ke luar ruangan.

Ingat, cara pemakaian masker dobel jangan sampai keliru. Bukan dua masker medis ditumpuk atau menggunakan dua masker kain, lho.

Lalu, bila kita curiga kena Covid-19 sebaiknya tes antigen atau tes PCR dulu ya?

Aneka makanan yang buruk untuk kesehatan paru pun menjadi berita populer lainnya.

Baca juga: [POPULER SAINS] Tanda Anak Terinfeksi Varian Delta | Gejala Terbaru Covid-19

Berikut rangkuman berita terkini dari kanal Sains Kompas.com edisi 27 juni 2021:

1. Komet raksasa masuki tata surya bagian dalam, terbesar sepanjang sejarah manusia

Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo mengabarkan bahwa sebuah komet raksasa (megakomet) sedang bergerak memasuki tata surya bagian dalam dan menghebohkan jagat astronomi.

"Sebuah komet raksasa (megakomet) yang datang dari tepian tata surya kita sedang bergerak memasuki tata surya bagian dalam dan menghebohkan jagat astronomi," kata Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).

Megakomet atau komet raksasa yang dimaksud Marufin dijuluki komet Bernardinelli-Bernstein (2014 UN271).

Komet ini berdiameter 100-200 kilometer, menjadikannya intikomet terbesar yang pernah disaksikan manusia.

Adakah potensi menabrak Bumi? Baca selengkapnya di sini:

Terbesar Sepanjang Sejarah Manusia, Komet Raksasa Masuki Tata Surya Bagian Dalam

2. Cara pakai masker dobel, bukan tumpuk dua masker medis

Masker dobel yang disarankan adalah masker medis untuk digunakan di dalam dan masker kain di bagian luar.SHUTTERSTOCK/PHUTTHARAK Masker dobel yang disarankan adalah masker medis untuk digunakan di dalam dan masker kain di bagian luar.

Pemakaian masker dobel yang benar bukan masker medis ditambah dengan memakai masker medis lagi.

Namun, menggunakan masker medis kemudian di atasnya dilapisi dengan masker kain.

"Tentu kami menyarankan agar masyarakat menggunakan double masking, di mana masker medis di dalam dan masker kain di luar," kata Sonny saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Diberitakan Kompas.com 21 Juni 2021, masker kain yang digunakan tidak boleh yang tipis. Namun masker kain dengan 2-3 layer.

Berapa presentase keefektifannya untuk mencegah Covid-19 ketika memakai masker dobel? Selengkapnya baca di sini:

Masker Dobel Itu Bukan Pakai 2 Masker Bedah, Begini Cara Pakainya

3. Swab antigen atau PCR dulu?

Saat curiga telah terpapar Covid-19, seringkali orang bingung harus memilih tes swab antigen atau PCR test.

Apalagi di tengah kondisi kasus Covid-19 yang terus meningkat saat ini. Varian Delta yang lebih menular, diyakini bertanggung jawab atas peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Bahkan, varian yang awalnya ditemukan di India ini kian meningkatkan risiko penularan Covid-19 hingga peningkatan perburukan penyakit. Kondisi ini membuat orang khawatir, apakah dirinya terpapar virus corona atau tidak.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Pasar Kemis, dr. Kiki Maharani, Sp.PD menjelaskan lebih lanjut apa yang harus dilakukan jika curiga kena Covid-19.
Selengkapnya baca di sini:

Curiga Terpapar Covid-19, Swab Antigen atau Tes PCR Dulu untuk Memastikan?

4. Makanan yang buruk untuk kesehatan paru

Pola makan yang sehat dan seimbang sangat membantu untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan paru-paru.

Beberapa makanan memiliki kandungan yang dibutuhkan paru-paru untuk mempertahankan fungsinya.

Ada pula jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dibatasi atau dihindari karena dapat menimbulkan masalah kesehatan pada paru-paru.

Apalagi bagi orang yang didiagnosis menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), mengubah pola makan menjadi lebih sehat sangat direkomendasikan oleh ahli medis.

Dilansir dari WebMD dan Lung Health Institute, setidaknya 6 makanan dan minuman yang buruk untuk kesehatan paru-paru. Apa saja? Baca di sini:

6 Makanan dan Minuman yang Buruk untuk Kesehatan Paru-paru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com