Penyebab hipospadia
Saat ini penyebab hipospadia, diketahui terkait dengan gangguan tumbuh kembang saat bayi masih berada dalam kandungan.
Pada janin laki-laki yang normal, maka sejumlah hormon akan merangsang pembentukan uretra dan kulup
Pada pengidap hipospadia, kinerja hormon tersebut rusak, sehingga uretra berkembang secara tidak normal.
Angka kejadian hipospadia berkisar 1 dari 200-300 kelahiran bayi laki-laki.
Baca juga: 4 Fakta Hipospadia, Penyebab Aprilia Manganang Baru Dipastikan Laki-laki
Arry menjelaskan bahwa akhir-akhir ini disinyalir angka kejadian lebih kerap terjadi, karena beberapa faktor sebagai berikut.
- Polusi udara
- Penggunaan insektisida pada bahan-bahan makanan
- Penggunaan kosmetik saat kehamilan
- Punya riwayat keluarga dengan kelainan hipospadia
- Ibu hamil di atas usia 35 tahun
- Ibu hamil terpapar zat kimia seperti pestisida atau bahan kimia industri
- Ibu hamil obesitas
- Ibu kelebihan sejumlah hormon sebelum atau selama hamil
Tidak hanya itu, kata Arry, ada berbagai zat-zat lain yang dapat mengganggu sistem endokrin saat kehamilan sebagai penyebab terjadinya hipospadia.
"Bayi dengan berat badan lahir rendah juga memiliki risiko lebih tinggi terkena hipospadia," kata Arry.
Arry menegaskan, jika tidak segera ditangani dengan tepat, maka kelainan hipospadia ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang, yaitu gangguan pada fungsi reproduksi, infertilitas dan psikologi.
Hipospadia biasanya diketahui atau didiagnosis selama pemeriksaan fisik setelah bayi lahir.
Baca juga: Soal Kasus Aprilia Manganang Alami Hipospadia, Begini Kata Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.