Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Penyebab dan Dampak Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan Lahir

Selama periode 2001 hingga 2010, total angka penderita hipospadia menunjukkan hasil yang relatif mirip.

Hipospadia adalah kelainan bawaan lahir pada genitalia pria, yang ditandai dengan letak lubang saluran kemih (uretra) yang tidak terelak pada ujung penis, tetapi terletak pada bagian bawah batang penis.

Kulit kulup tidak terbentuk sempurna dan tampak berkumpul di bagian atas penis. Sedangkan, bagian bawahnya tidak tertutup (seperti hoodie) dan penis akan tampak bengkok saat ereksi.

"Hipospadia merupakan kasus kelainan genital yang sering ditemukan. Hipospadia tidak menimbulkan rasa sakit, namun menyebabkan gangguan saat berkemih," kata dr Arry Rodjani Sp.U(K) selaku Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi daring bertajuk Peran Orang Tua dalam Deteksi Dini dan Mencari Penanganan Medis yang Tepat, Jumat (4/6/2021).

Tingkatan kelainan genital hipospadia

Hipospadia merupakan cacat lahir pada anak laki-laki, di mana lokasi uretra tidak terletak di ujung penis.

Pada anak laki-laki dengan hipospadia, uretra terbentuk secara abnormal pada minggu ke 8-14 kehamilan.

Letak lubang uretra berada di bagian bawah dengan variasinya, mulai dari tepat di bawah ujung penis hingga skrotum.

"Gradasi (tingkatan) hipospadia pada umumnya berdasarkan lokasi anatomis dari ujung lubang saluran kemih. Secara sederhana dapat dibagi ringan, sedang dan berat," jelasnya.

Berdasarkan letak lubang bukaan uretra, terdapat tiga jenis hipospadia, di antaranya:

- Subkoronal: Pembukaan uretra di dekat kepala penis

- Poros tengah: Pembukaan uretra terletak di sepanjang batang penis

- Penoskrotal: Pembukaan uretra terletak di pertemuan penis dan skrotum

Meski demikian, lokasi anatomi dari ujung lubang saluran kemih mungkin tidak selalu cukup untuk menjelaskan tingkat keparahan dan sifat komplek dari penyakit ini. 

Perlu juga mempertimbangkan panjang penis, ukuran, bentuk, kualitas lempeng saluran kemih dan derajat kelengkungan penis.


Penyebab hipospadia

Saat ini penyebab hipospadia, diketahui terkait dengan gangguan tumbuh kembang saat bayi masih berada dalam kandungan.

Pada janin laki-laki yang normal, maka sejumlah hormon akan merangsang pembentukan uretra dan kulup

Pada pengidap hipospadia, kinerja hormon tersebut rusak, sehingga uretra berkembang secara tidak normal.

Angka kejadian hipospadia berkisar 1 dari 200-300 kelahiran bayi laki-laki. 

Arry menjelaskan bahwa akhir-akhir ini disinyalir angka kejadian lebih kerap terjadi, karena beberapa faktor sebagai berikut.

- Polusi udara

- Penggunaan insektisida pada bahan-bahan makanan

- Penggunaan kosmetik saat kehamilan

- Punya riwayat keluarga dengan kelainan hipospadia 

- Ibu hamil di atas usia 35 tahun 

- Ibu hamil terpapar zat kimia seperti pestisida atau bahan kimia industri 

- Ibu hamil obesitas 

- Ibu kelebihan sejumlah hormon sebelum atau selama hamil 

Tidak hanya itu, kata Arry, ada berbagai zat-zat lain yang dapat mengganggu sistem endokrin saat kehamilan sebagai penyebab terjadinya hipospadia.

"Bayi dengan berat badan lahir rendah juga memiliki risiko lebih tinggi terkena hipospadia," kata Arry.

Arry menegaskan, jika tidak segera ditangani dengan tepat, maka kelainan hipospadia ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang, yaitu gangguan pada fungsi reproduksi, infertilitas dan psikologi.

Hipospadia biasanya diketahui atau didiagnosis selama pemeriksaan fisik setelah bayi lahir.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/08/193000623/ketahui-penyebab-dan-dampak-hipospadia-kelainan-penis-bawaan-lahir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke