Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Potensi Tsunami Jawa Timur Tinggi Maksimum 29 Meter | Meteor Jatuh di Puncak Merapi

Kompas.com - 30/05/2021, 09:29 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Selama akhir pekan ini, sejak Jumat (28/5/2021) hingga Minggu (30/5/2021) ada beberapa berita populer Sains.

Mulai dari hasil pemodelan BMKG yang menunjukkan bahwa potensi gempa maksimum di Jawa Timur bisa mencapai M 8,9 dan tinggi maksimum potensi tsunami mencapai 29 meter.

Kemudian ada fenomena meteor jatuh di puncak gunung Merapi pada Kamis (27/5/2021). Bagaimana penjelasan Lapan terkait hal ini?

Hingga penjelasan ahli soal vaksin sel dendritik yang digaungkan Terawan tak disertai pembuktian dan temuan gambar terbesar di dunia yang ada di India.

Baca juga: [POPULER SAINS] Klarifikasi BMKG Soal SMS Gempa M 8,5 | Cara Memahami Matematika

Berikut ulasan berita terpopuler di kanal Sains.

1. Potensi tsunami Jawa Timur, tinggi maksimum 29 meter

Hasil pemodelan BMKG menunjukkan, tinggi maksimum potensi tsunami di Jawa Timur adalah 26-29 meter, ini di Kabupaten Trenggalek. Kemudian waktu tiba tercepat tsunami adalah 20-24 meter di Kabupaten Blitar.Tangkapan layar Webinar BMKG Hasil pemodelan BMKG menunjukkan, tinggi maksimum potensi tsunami di Jawa Timur adalah 26-29 meter, ini di Kabupaten Trenggalek. Kemudian waktu tiba tercepat tsunami adalah 20-24 meter di Kabupaten Blitar.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemodelan matematika untuk mengukur potensi gempa terkuat dan tinggi maksimum tsunami yang bisa menyapu Jawa Timur. Berdasarkan pemodelan matematis, Jawa Timur berpotensi diguncang gempa hingga kekuatan M 8,9 dan tinggi maksimum tsunami mencapai 29 meter. "Dari sejarah dan data-data yang terekam hingga saat ini, akhirnya kami menyusun pemodelan secara matematis potensi tsunami di Jawa Timur," ungkap Dwikorita dalam Webinar bertajuk Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur, Jumat (28/5/2021). "Hasil analisis kami untuk wilayah Jawa Timur, potensi tsunami seluruh pesisir tinggi maksimum adalah 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek. Dan waktu tiba tercepat, datangnya tsunami paling cepat, 20-24 menit di Kabupaten Blitar," imbuh Dwikorita.

Berikut penjelasan dan imbauan BMKG terkait potensi gempa dan tsunami di Jawa Timur:

Hasil Pemodelan BMKG, Tinggi Maksimum Potensi Tsunami Jawa Timur 29 Meter

2. Vaksin sel dendritik tak disertai pembuktian

Ilustrasi sel dendritik mengikat virusSHUTTERSTOCK/Kateryna Kon Ilustrasi sel dendritik mengikat virus

Dalam sebuah diskusi, mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan jurnal yang dijadikan acuan vaksin Nusantara yang berbasis sel dendritik.

Video diskusi tersebut diunggah akun YouTube Josie Chyntia, Minggu (26/5/2021) lalu.

Terawan, dalam video tersebut mengatakan bahwa sekarang di seluruh dunia sedang membicarakannya. Termasuk di New York, sudah terbit dalam jurnal kesehatan, Pubmed.

"Itu isinya adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau vaksin Nusantara, The Begining of the End Cancer and Covid-19. Artinya apa, dunia sepakat punya hipotesis bahwa yang akan menyelesaikan hal ini termasuk Covid-19 adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau vaksin Nusantara," kata Terawan.

Peneliti vaksin dan doktor di bidang Biokimia dan Biologi Molekuler di Universitas Adelaide Australia, dr Ines Atmosukarto angkat bicara soal jurnal yang dipublikasikan National Library of Medicine (Pubmed), pada 9 November 2020 lalu.

Dihubungi Kompas.com, Jumat (28/5/2021), dr Ines mengatakan bahwa paper atau makalah dalam jurnal yang menampung hipotesa bukan jurnal yang melaporkan hasil penelitan.

"Jadi sifatnya spekulatif tidak didukung pembuktian," kata dr Ines.

Lebih lanjut dr Ines menyebut bahwa jurnal tersebut bukan jurnal acuan untuk pelaporan penelitian vaksin.

Di samping itu, menurut dia, ketiga penulis yang menulis jurnal berjudul Dendritic cell vaccine immunotherapy; the beginning of the end of cancer and COVID-19, tidak memiliki track record di bidang vaksin sel dendritik.

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Ahli: Jurnal Vaksin Sel Dendritik Tidak Disertai Pembuktian

3. Gambar terbesar di dunia ditemukan di India

Geoglyph yang ditemukan di Gurun Thar India menjadi gambar berpola garis buatan manusia terbesar yang pernah ditemukanscience alert Geoglyph yang ditemukan di Gurun Thar India menjadi gambar berpola garis buatan manusia terbesar yang pernah ditemukan

Peneliti menemukan gambar-gambar tua misterius pola bergaris yang diukir di daratan. Gambar tersebut tersembunyi di hamparan Gurun Thar India yang luas dan gersang.

Gambar-gambar tersebut berukuran sangat besar, bahkan pembuatnya sendiri tak akan pernah bisa melihatnya secara keseluruhan.

Mengutip Science Alert, Kamis (27/5/2021) gambar besar itu merupakan contoh geoglyph atau gambar dan pola buatan tangan raksasa yang dibangun di atas atau diukir di tanah.

Geoglyph seringkali menempati ruang lingkup sedemikian rupa sehingga bentuk sebenarnya hanya dapat dilihat dari jauh.

Di antara semua geoglyph, formasi yang ditemukan di Gurun Thar merupakan penggambaran grafis terbesar yang pernah dirancang oleh manusia.

Penjelasan selengkapnya dapat dibaca di sini:

Ahli Temukan Gambar Misterius di India, Terbesar yang Dibuat Manusia

4. Meteor jatuh di puncak gunung Merapi

Foto fenomena terlihatnya kilatan cahaya yang diduga merupakan meteor terjadi di Gunung Merapi pada Kamis (27/5/2021).Instagram: @Gunarto_Song Foto fenomena terlihatnya kilatan cahaya yang diduga merupakan meteor terjadi di Gunung Merapi pada Kamis (27/5/2021).

Foto kilatan cahaya tampak seolah jatuh di atas puncak Gunung Merapi menjadi perbincangan netizen setelah viral di banyak media sosial. Banyak menganggap bahwa kilatan cahaya tersebut adalah meteor jatuh.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan Sains dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang Hasanuddin menjelaskan, unggahan foto viral tersebut bisa jadi merupakan fenomena yang nyata.

Hal ini dikarenakan, fenomena ini pun juga dikonfirmasi melalui pantauan CCTV dari Pos Kalitengah Kidul yang mendapatkan momen tersebut di waktu yang sama berupa kilatan cahaya berpendar selama beberapa detik.

Ia menambahkan, dugaan saat ini bisa jadi fenomena kilatan cahaya di puncak Gunung Merapi, Yogyakarta tersebut memanglah berasal dari aktivitas hujan meteor.

Sebab, berdasarkan data International Meteor Organization (IMO) yang diakses dari http://imo.net, dalam bulan Mei ini setidaknya terdapat dua hujan meteor yang sedang aktif khususnya pada Kamis (27/5/2021).

Dua fenomena hujan meteor itu adalah:

  • Hujan meteor Eta Aquarid (031 ETA)
  • Hujan meteor Arietid (171 ARI)

Baca selengkapnya di sini:

Foto Kilatan Cahaya di Puncak Gunung Merapi dari Hujan Meteor, Ini Kata Lapan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com