Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksplorasi Luar Angkasa Rusia Bakal Gunakan Wahana Bertenaga Nuklir

Kompas.com - 27/05/2021, 20:03 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Misi Zeus ini nantinya justru akan menjadi pendahulu misi luar angkasa Rusia lain, yakni pembuatan stasiun luar angkasa, yang menggunakan teknologi bertenaga nuklir yang sama.

Modul Zeus sendiri sudah mulai dikembangkan pada 2010.

Insinyur Rusia kemudin memproduksi dan menguji protipenya pada 2018. Roscosmos juga menandatangi kontrak tahun lalu senilai 4,2 miliar rubel (setara Rp 8,1 triliun) yang menempatkan Arsenal, sebuah perusahaan desain yang berbasis di St.Petersburg, bertanggung jawab atas desain awal.

Keunggulan energi nuklir di luar angkasa

Sebagian besar wahana antariksa mendapatkan energi dari beberapa sumber, seperti matahari, baterai, atau atom tak stabil yang disebut radioisotop.

Wahana antariksa Juno NASA misalnya. Wahana tersebut menggunakan panel surya untuk menghasilkan listrik. Tenaga surya juga dapat digunakan untuk mengisi baterai di wahana, tetapi sumber energi menjadi kurang kuat karena akan semakin menjauh dari matahari.

Dalam kasus lain, baterai lithium dapat membantu memberi daya pada misi yang lebih pendek, contohnya saja wahana Huygens. Wahana menggunakan baterai untuk mendarat sebenatr di Titan, pada 2005.

Namun reaktor nuklir menawarkan beberapa keuntungan, mampu bertahan di daerah dingin dan gelap di Tata Surya tanpa memerlukan sinar matahari.

Baca juga: Mundur dari ISS, Rusia Bakal Luncurkan Stasiun Luar Angkasa Sendiri

Reaktor nuklir juga dapat diandalkan untuk jangka waktu yang lama. Reaktor nuklir Zeus dirancang untuk bertahan 10-12 tahun. Selain itu, mereka dapat mendorong wahana ke planet lain dalam waktu yang lebih singkat.

Tetapi tenaga nuklir juga memiliki tantangannya sendiri. Hanya jenis bahan bakar tertentu, seperti uranium yang dapat menahan suhu reaktor yang sangat tinggi. Namun sekaligus tak aman untuk digunakan.

Pada bulan Desember, AS melarang penggunaan uranium yang diperkaya untuk mendorong benda-benda ke luar angkasa jika sebuah misi dimungkinkan dengan bahan bakar nuklir atau sumber tenaga non-nuklir lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com