Hal tersebut pun didukung oleh pemberitaan media masa dari jurnalis yang berafiliasi dengan institusi media.
"Kenapa jurnalis merasa penting? Sebagaimana telah disebut, ada kaitannya dengan kehidupan publik yang biasanya menggunakan media mainstream atau biasa disebut dengan media massa," kata Nina.
Komodifikasi kehidupan pribadi setelah itu bentuknya adalah Reality Show.
Era media massa masyarakat merupakan masyarakat massa, yakni satu konten yang akan dikonsumsi oleh massa dalam jumlah banyak.
"Konten pada era ini ada gatekeeping," ujar dia.
Untuk diketahui, gatekeeping adalah proses yang menyaring informasi untuk disebarluaskan, baik untuk publikasi, penyiaran, internet, atau beberapa mode komunikasi lainnya.
"Hal ini berbeda dengan era social media, media sifatnya mass-self. Individu (bukan institusi media) bisa memproduksi konten sekaligus mengkonsumsinya. Masyarakat disebut prosumer (produser sekaligus consumer)," terang Nina.
Dia mengatakan, Atta merupakan salah satu produsen konten di era mass-self.
Konten yang dibuat Atta sebagian besar berisi kehidupan pribadi, dan konsumennya luar biasa banyak mencapai 27,6 juta subscribers.
"Dengan 27,6 juta subscribers, setiap gerak gerik kehidupannya dikonsumsi publik termasuk Ketika istrinya keguguran," ucap Nina.
Dia melanjutkan, apa relevansinya publik ingin tahu kehidupan pribadi Atta? Kenyataannya, kehidupan pribadinya tidak berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
"Dalam sebuah wawancara (penelitian) terdapat informan yang mengatakan bahwa 'konten yang menarik adalah konten yang 'gue banget'," ungkap Nina.
"Konten Atta-Aurel menjadi 'gue banget' bagi sebagian masyarakat karena Atta-Aurel sering memperlihatkan kehidupan bak keluarga kerajaan. Yang (dalam) bahasa anak sekarang adalah 'sultan'."
Disampaikan Nina, kehidupan bak sultan inilah yang sebenarnya menjadi mimpi banyak pengikut Atta-Aurel.
"Bayangkan hanya soal Aurel keguguran salah satu videonya ditonton hampir 10 juta orang. Di sini, fungsi media sebagai eskapisme atau melepaskan diri dari kenyataan sehari-hari."