Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Influencer Unggah Konten Kehidupan Pribadi, Apa Efeknya?

Kompas.com - 25/04/2021, 20:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Berkembangnya teknologi dan internet membuat banyak orang lebih kreatif dalam mengeksplorasi diri. Seperti menampilkan konten kehidupan pribadi di sosial media seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan sebaginya.

Banyak artis dan selebriti melakukan hal ini. Bukan hanya menceritakan hal-hal yang membahagiakan, kadang sosial media jadi wadah curahan hati untuk menjadi konsumsi publik.

Misalnya saja saat seorang tokoh publik menikah, sakit, hingga meluapkan isi hati hendak bercerai.

Menurut Gracia Ivonika, M.Psi. Psikolog di Personal Growth mengatakan, tren ini tidak hanya dilakukan oleh para artis saja. Masyarakat umum pun banyak yang melakukan hal serupa.

Baca juga: Atta Halilintar Mau 15 Anak dari Aurel Hermansyah, Apa Dampak Hamil Anak Banyak?

"Hanya saja, para artis ini menjadi pusat perhatian publik, sehingga konten-konten mereka lebih di-notice (masyarakat)," kata Gracia kepada Kompas.com, Minggu (25/4/2021).

Lantas, apakah membuat konten kehidupan pribadi memiliki efek buruk?

Menurut Gracia, dampak menyebarkan kehidupan pribadi jika dilihat secara psikologis tergantung pada frekuensi dan intensitas menyebarkan kontennya bagaimana.

"Sewajarnya, ketika seseorang mengunggah konten personal di media sosial, mereka sudah paham akan efek dari konten yang disebarkan tersebut," kata Gracia.

Dia melanjutkan, kesadaran terkait dampak menyebarkan konten kehidupan pribadi termasuk efek untuk diri sendiri, orang terdekat, maupun orang lain atau para pengikutnya.

"Ketika mereka sungguh aware akan efeknya, tentunya mereka lebih bijak sebelum mengunggah kontennya," imbuh Gracia.

Ini artinya, sebelum mereka mengunggah konten, mereka sudah lebih siap menerima konsekuensi (baik positif maupun negatif) dari unggahan tersebut.

Baca juga: Konten TikTok Dokter Kevin Ilustrasikan Pembukaan Persalinan, Ini Sanksi IDI Jakarta Selatan

Namun Gracia juga mengatakan, ada orang yang memang tidak berpikir panjang terlebih dahulu saat mengunggah konten ke media sosial dalam bentuk apapun. Hal ini terlihat dari konten yang kurang bijak.

Misalnya, orang yang impulsif atau orang dengan kepribadian narsistik.

"Akan tetapi, tidak bisa digeneralisasikan penyebabnya selalu demikian ya," imbuh Gracia.

Untuk mengetahui profil psikologis seseorang tetap diperlukan pemeriksaan oleh profesional terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com