Perbedaan tersebut disebabkan oleh fakta bahwa masing-masing teknik pencitraan ini menangkap sifat yang berbeda dari atmosfer planet Jupiter.
Hal itu disampaikan National Optical-Infrared Astronomy Research Laboratory (NOIRLab) Amerika Serikat, dalam sebuah pernyataan yang merilis gambar Jupiter pada Selasa (11/5/2021).
Sementara pada pengamatan inframerah menunjukkan area yang tertutup awan tebal, pada gambar pencitraan visible dan ultraviolet menyoroti lokasi yang disebut kromosfor.
Lokasi ini merupakan molekul yang menyerap cahaya biru dan ultraviolet, sehingga memberikan warna merah yang khas pada bintik merah besar dari badai tersebut.
Di sisi lain, gambar ini juga menunjukkan gumpalan awan yang berputar balik di Jupiter, yang terlihat jelas pada ketiga gambar tersebut.
Teleskop Hubble NASA tidak hanya menangkap Great Red Spot di atmosfer Jupiter.
Baca juga: NASA Juno Ungkap Hujan Es Kaya Amonia, Petunjuk Baru Cuaca Planet Jupiter
Teleskop ini juga mengungkapkan Red Spot Junior, bintik merah yang lebih kecil, yang terbentuk pada tahun 2000, ketika tiga badai berukuran besar menghantam planet ini.
Sama seperti Great Red Spot, bintik merah junior ini juga hampir tidak terlihat saat diamati dengan panjang gelombang inframerah, dan menghilang ke dalam gumpalan awan yang lebih dingin.
Ilmuwan Mike Wong, dari University of California, telah membandingkan lebih lanjut gambar foto atmosfer Jupiter dengan sinyal radio yang terdeteksi oleh pesawat ruang angkasa NASA Juno yang sedang mempelajari planet tersebut.
Sinyal radio tersebut menunjukkan kilat atau petir di atmosfer Jupiter.
Dengan menggabungkan tiga jenis foto baru planet Jupiter ini dengan data petir, Wong dan timnya dapat menyelidiki berbagai lapisan struktur awan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang proses pembentukan di balik badai besar di planet terbesar di Tata Surya tersebut.
Baca juga: Pertama Kalinya, NASA Juno Tangkap Fenomena di Bulan Terbesar Jupiter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.