Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Foto Baru Jupiter Ungkap Dinamika Atmosfer di Planet Terbesar Ini

KOMPAS.com- Siapa yang tak kenal dengan planet terbesar di Tata Surya ini, Jupiter. Foto baru yang ditangkap teleskop Hubble NASA menunjukkan detil atmosfer planet Jupiter.

Visual planet ini memang menarik dibandingkan beberapa planet lainnya yang ada dalam Tata Surya kita.

Dilansir dari Space, Rabu (12/5/2021), ketiga gambar Jupiter menunjukkan badai super yang ada di planet ini.

Foto yang baru ditangkap oleh teleskop luar angkasa Hubble dan observatorium Gemini North di Hawaii mengungkapkan secara jelas dari bentuk atmosfer yang menyelimuti Jupiter.

Gambar tersebut ditangkap dengan panjang gelombang yang berbeda, yang membantu para ilmuwan mencari tahu apa yang mendorong pembentukan badai gas super di planet Jupiter.

Para ilmuwan telah rampung memproses gambar tersebut, yang ditangkap dalam panjang gelombang inframerah hingga ultraviolet.

Selanjutnya, foto baru planet Jupiter ini kemudian dapat dianalisis yang memungkinkan untuk diperbandingkan dari berbagai pandangan awan di atas raksasa gas.

Penampilan planet yang berubah dalam gelombang yang berbeda memungkinkan para astronom memperoleh wawasan baru tentang perilaku atmosfer Jupiter.

Anehnya, menurut peneliti, terdapat Great Red Spot, yang menunjukkan badai super raksasa yang bertahan di selatan ekuator planet Jupiter.

Titik merah tersebut tampak sangat jelas, terlihat dalam panjang gelombang cahaya tampak dan ultraviolet, tetapi hampir menyatu dengan gelombang cahaya inframerah di latar belakangnya.

Dari perbandingan antara ketiga jenis panjang gelombang pada foto baru Jupiter itu, menunjukkan bahwa daerah gelap yang mewakili Great Red Spot pada citra inframerah lebih besar daripada bentul oval merah yang sesuai pada citra visible.

Perbedaan tersebut disebabkan oleh fakta bahwa masing-masing teknik pencitraan ini menangkap sifat yang berbeda dari atmosfer planet Jupiter.

Hal itu disampaikan National Optical-Infrared Astronomy Research Laboratory (NOIRLab) Amerika Serikat, dalam sebuah pernyataan yang merilis gambar Jupiter pada Selasa (11/5/2021).

Sementara pada pengamatan inframerah menunjukkan area yang tertutup awan tebal, pada gambar pencitraan visible dan ultraviolet menyoroti lokasi yang disebut kromosfor.

Lokasi ini merupakan molekul yang menyerap cahaya biru dan ultraviolet, sehingga memberikan warna merah yang khas pada bintik merah besar dari badai tersebut.

Di sisi lain, gambar ini juga menunjukkan gumpalan awan yang berputar balik di Jupiter, yang terlihat jelas pada ketiga gambar tersebut.

Teleskop Hubble NASA tidak hanya menangkap Great Red Spot di atmosfer Jupiter.

Teleskop ini juga mengungkapkan Red Spot Junior, bintik merah yang lebih kecil, yang terbentuk pada tahun 2000, ketika tiga badai berukuran besar menghantam planet ini.

Sama seperti Great Red Spot, bintik merah junior ini juga hampir tidak terlihat saat diamati dengan panjang gelombang inframerah, dan menghilang ke dalam gumpalan awan yang lebih dingin.

Ilmuwan Mike Wong, dari University of California, telah membandingkan lebih lanjut gambar foto atmosfer Jupiter dengan sinyal radio yang terdeteksi oleh pesawat ruang angkasa NASA Juno yang sedang mempelajari planet tersebut.

Sinyal radio tersebut menunjukkan kilat atau petir di atmosfer Jupiter.

Dengan menggabungkan tiga jenis foto baru planet Jupiter ini dengan data petir, Wong dan timnya dapat menyelidiki berbagai lapisan struktur awan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang proses pembentukan di balik badai besar di planet terbesar di Tata Surya tersebut.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/12/200000723/foto-baru-jupiter-ungkap-dinamika-atmosfer-di-planet-terbesar-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke