Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Jakarta Dikabarkan Meninggal Dunia Usai Divaksin, Ini Kandungan Vaksin AstraZeneca

Kompas.com - 10/05/2021, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Bahan atau kandungan vaksin AstraZeneca banyak dicari masyarakat, terkait kabar terbaru seorang pemuda Jakarta meninggal usai divaksin Covid19 tersebut, Kamis (6/5/2021).

Pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus (22) itu dikabarkan mengalami demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca. 

Kemudian, kondisinya melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis. Trio dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.

Meskipun demikian, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komnas KIPI) belum bisa mengaitkan meninggalnya Trio dengan KIPI vaksin AstraZeneca.

Menurut Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, pihaknya belum mendapatkan bukti yang cukup mengenai kasus tersebut.

Baca juga: Kemungkinan Ini Hubungan Efek Vaksin AstraZeneca dan Pembekuan Darah

“Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, Oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” kata Hindra dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Senin (10/5/2021).

Lantas  apa saja kandungan yang ada dalam vaksin Covid-19 AstraZeneca?

Melansir Reuters, salah satu anggota dari tim pembuat vaksin AstraZeneca dari Universitas Oxford, dr. Sean Elias mengkonfirmasi bahwa kandungan dalam vaksin virus corona ini tidak berbahaya karena volume yang digunakan hanya sebagian kecil. 

Beberapa kandungan juga sering ditemukan dalam banyak bahan makanan dan produk kesehatan lainnya.

Baca juga: Uji Klinis Vaksin AstraZeneca pada Anak Dihentikan Oxford, Kenapa?

 

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Inggris, vaksin AstraZeneca buatan Oxford mengandung beberapa bahan sebagai berikut.

  • Polysorbate 80
  • Ethanol
  • L-histidine
  • L-histidine hydrochloride monohydrate
  • Sisodium edetate dihydrate
  • Magnesium klorida heksahidrat
  • Sukrosa
  • Natrium klorida
  • Air untuk suntikan

Elias menambahkan, kandungan dalam vaksin AstraZeneca ini tidak berbahaya karena volume yang digunakan hanya sebagian kecil. 

Sehingga, belumbdapat dipastikan meninggalnya pemuda Jakarta ini karena suntikan vaksin AstraZeneca yang diperolehnya.

Baca juga: WHO: Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar daripada Risikonya

Ilustrasi vaksin AstraZeneca, vaksin Covid-19 Inggris diproduksi di India. India lakukan embargo vaksin AstraZeneca menyusul lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut.SHUTTERSTOCK/Elzbieta Krzysztof Ilustrasi vaksin AstraZeneca, vaksin Covid-19 Inggris diproduksi di India. India lakukan embargo vaksin AstraZeneca menyusul lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut.

Bahkan, kata dia, beberapa kandungan sering ditemukan dalam banyak bahan makanan dan produk kesehatan.

Salah satunya, Polysorbate 80 yang berguna sebagai pengemulsi yang membantu bahan jadi tercampur dalam produk makanan.

Tidak hanya itu, dalam produk kesehatan, Polysorbate 80 dipergunakan sebagai surfaktan untuk mengurangi tegangan permukaan antarbahan.

"Dalam pengobatan, cara kerjanya mirip dengan menstabilkan cairan untuk injeksi. Volume yang digunakan dalam vaksin adalah sebagian kecil dari volume yang digunakan pada produk lain," kata Elias, mengutip Reuters, 22 Maret 2021. 

Baca juga: 3 Vaksin Covid-19 di Indonesia, Perbedaan Vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm

 

Polisorbat 80 digunakan secara luas dengan aman dalam industri makanan dan vaksin lain. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebutkan ada 17 vaksin umum yang mengandung polisorbate 80.

Kandungan yang satu ini juga digunakan dalam vaksin untuk menjaga agar komponen tetap larut. Akan tetapi, pakar kesehatan telah menetapkan risiko paparan zat tersebut serendah-rendahnya.

Oleh karena itu, Polysorbate 80 bukan sebagai kandungan berbahaya yang dapat merusak membran sawar darah otak adalah salah.

Sementara itu, tripsin babi yang beberapa waktu lalu sempat diisukan menjadi kandungan vaksin Covid-19 AstraZeneca ini, para ahli telah menegaskan hal itu tidak benar.

Baca juga: Benarkah Vaksin AstraZeneca Mengandung Tripsin Babi? Ketahui Proses Produksinya

 

Virologist sekaligus Dosen Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. rer. nat. apt. Aluicia Anita Artarini menegaskan, bahwa produk jadi vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak mengandung tripsin babi. 

"Produk jadi vaksin AstraZeneca tidak mengandung babi," kata Anita dalam diskusi daring bertajuk Bagaimana Proses Pembuatan Vaksin Covid-19 dan Apa Saja yang Terkandung di dalamnya? Senin (29/3/2021).

Dijelaskan Anita, tripsin babi atau enzim TrypLE-Select adalah senyawa yang dipergunakan untuk menggunting protein saat peneliti ingin membuat bank sel untuk produksi.

"Tripsin digunakan untuk melepas sel inang oleh supplier sebelum dibeli oleh Oxford-AstraZeneca, dan tidak bersinggungan langsung dengan vaksin," imbuhnya.

Baca juga: Vaksinasi Vaksin AstraZeneca di Sulawesi Utara Dihentikan Sementara, Apa Masalahnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com