KOMPAS.com- Akhir pekan ini, sejumlah wilayah perairan Indonesia masih diperkirakan memiliki peluang terjadinya gelombang tinggi yang bisa mencapai ketinggian 4 meter, di antaranya dari perairan Malaka hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), peringatan dini gelombang tinggi ini berpeluang terjadi pada 24-26 April 2021, dengan berbagai kondisi dinamika atmosfer.
Pertama, disebutkan bahwa pusat tekanan rendah cukup berpengaruh signifikan memicu gelombang laut menjadi tinggi.
Pusat tekanan rendah 1008 hPa ini sendiri terpantau di Laut Arafuru bagian timur.
Baca juga: Libur Panjang, Selat Malaka hingga Flores Waspada Gelombang Tinggi Capai 6 Meter
Kedua, pola angin. Diketahui BMKG, pola angin di wilayah perairan Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Sementara, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa, dan Laut Arafuru.
Sehingga, kondisi-kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 4.0 meter.
Gelombang tinggi ini berpeluang terjadi di sejumlah perairan Indonesia, dari Malaka hingga NTB, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Siklon Tropis Seroja Masih Picu Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di NTB