Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2021, 18:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Orang-orang Arab jahiliah itu menyembah bintang tunggal Syi'ra sebagai dewa yang berkuasa. Namun, sesungguhnya Dialah Tuhan yang memiliki bintang Syi'raa atau dikenal dengan nama bintang Sirius.

Berdasarkan keterangan resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Sirius merupakan bintang paling terang di seluruh langit malam. Nama Sirius berasal dari bahasa Yunani, Seirios yang bermakna 'berkilauan'.

Jenis bintang yang satu ini terletak di konstelasi Canis Mayor (Anjing Besar). Bintang Sirius juga merupakan salah satu bintang yang dianggap penting bagi peradaban Mesir Kuno dan Jazirah Arab pada umumnya, karena menandai banjir tahunan di sungai Nil.

Nama asy-syira (Syi-raa) dalam Al Qur'an kemudian diserap ke dalam bahasa latin, Aschere sebagai nama alternatif dari bintang Sirius.

2. Gugusan bintang (buruj)

Buruj adalah gugusan bintang, disebut dalam dua surah di dalam Al Qur'an yaitu sebagai berikut.

Baca juga: Fosfor, Senyawa Penting dalam Kehidupan, Ditemukan pada Gugusan Bintang

 

1. Surah al-Hijr ayat 16

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Wa laqod ja'alnaa fis-samaaa-i buruujaw wa zayyannaahaa lin-naazhiriin.

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandang(nya),"

(QS. Al Hijr 15: Ayat 16)

Berdasarkan tafsir inspirasi yang ditulis oleh Dr Zainal Arifin Zakaria yang bersumber dari Abdullah Yusuf Ali, Dr Aidh al-Qarni, Syekh M Sya'rawi

Dr Zainal dalam bukunya tersebut, menafsirkan dan memasukkan ayat 16 dalam surah Al Hijr tersebut ke dalam lingkup kekuasaan Allah terhadap alam semesta.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Bagaimana Cara Bintang Mati?

 

Tafsir ayat tersebut dituliskan bahwa pencipta susunan yang luar biasa dan indah itu Satu, dan hanya Dialah yang berhak disembah.

2. Surah al-Furqan ayat 61

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Tabaarokallazii ja'ala fis-samaaa-i buruujaw wa ja'ala fiihaa siroojaw wa qomarom muniiroo.

"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar."

(QS. Al Furqan 25: Ayat 61)

Masih dalam buku tafsir Al Qur'an yang sama, ayat di atas tidak hanya menjelaskan keberadaan gugusan bintang dan nama bintang di dalam kitab suci tersebut, tetapi juga menjelaskan jutaan kuasa Allah, bahkan lebih bertebar di alam ini setiap detiknya, tinggal manusia, menjadikannya sebagai petunjuk untuk beriman dan berbuat baik atau tidak.

Baca juga: Fenomena Langit Malam Ini, Konjungsi Bintang Raksasa Merah Pollux dan Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com