Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan Terusan Suez Picu Lonjakan Polusi, Tampak dari Luar Angkasa

Kompas.com - 14/04/2021, 12:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Kemacetan di Terusan Suez akibat kapal Ever Given bulan lalu menghasilkan lonjakan polusi yang terlihat dari luar angkasa.

Saat kapal kontainer raksasa Ever Given terjebak di jalur terusan Suez, ratusan kapal lain terpaksa parkir di Laut Merah.

Dilansir BBC, Rabu (14/4/2021), kemacetan di terusan Suez ini mendorong konsentrasi sulfur dioksida (SO2) di udara hingga lima kali lipat dari tingkat normal.

SO2 adalah produk sampingan dari jenis bahan bakar minyak berat yang dibakar oleh mesin kapal.

Organisasi Maritim Internasional (IMO) saat ini tengah berupaya untuk membatasi emisi gas karena efeknya dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

Baca juga: Bulan Purnama Bantu Bebaskan Kapal Raksasa di Terusan Suez, Kok Bisa?

Kemacetan di terusan Suez

Lebih dari 350 kapal terjebak di terusan Suez, yang berlangsung sejak tanggal 23 hingga 29 Maret 2021.

Sebagian besar kapal berlabuh di ujung utara terusan Suez, di laut Mediterania.

Selagi mesin utama kapal dimatikan, kapal masih menjalankan unit daya tambahan dan boiler - dalam apa yang disebut mode "hotelling".

Hal ini menyebabkan penumpukan SO2 di atmosfer di atas laut Mediterania, yang diamati oleh satelit Sentinel-5P Uni Eropa.

Terjebaknya kapal Ever Given di Terusan Suez bulan lalu menimbulkan kemacetan. Hal ini berdampak pada lonjakan polusi sulfur dioksida yang tampak dari luar angkasa.Copernicus Data/Sentinel-5P/ADS/M. Pourshamsi via BBC Terjebaknya kapal Ever Given di Terusan Suez bulan lalu menimbulkan kemacetan. Hal ini berdampak pada lonjakan polusi sulfur dioksida yang tampak dari luar angkasa.

Pesawat ruang angkasa, yang dikelola oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) membawa spektrometer sensitif yang disebut Tropomi, yang dapat mendeteksi berbagai jejak polutan, termasuk sulfur dioksida.

"Saat kapal bergerak dan benar-benar berlayar, kapal akan mengeluarkan lebih banyak sulfur dioksida daripada saat mereka hanya melakukan hotelling. Tapi fakta bahwa ada begitu banyak kapal berkumpul di tempat yang sama menunggu antrean masuk (terusan Suez), kita bisa melihat sinyal dalam data satelit Sentinel-5P ini," jelas Dr Maryam Pourshamsi, spesialis Pengamatan Bumi di Airbus Defense and Space.

Lonjakan dengan cepat menghilang ketika Ever Given dibebaskan dan lalu lintas mulai bergerak melalui terusan Suez.

IMO memperkenalkan peraturan baru tahun lalu yang mewajibkan kapal untuk menggunakan bahan bakar minyak yang lebih bersih, dengan tujuan mengurangi emisi sulfur tahunan lebih dari 70 persen.

Upaya sekarang harus dilakukan untuk menunjukkan kepatuhan industri. Satelit dapat berperan dalam hal ini.

"Saat kapal bergerak, ketika mereka benar-benar berlayar, mereka mengeluarkan lebih banyak sulfur dioksida daripada saat mereka hanya melakukan hotelling. Tapi fakta bahwa kita memiliki begitu banyak kapal yang dikumpulkan bersama, semuanya diparkir, sehingga kita bisa melihat ini. sinyal dalam data satelit Sentinel-5P," jelas Dr Maryam Pourshamsi, spesialis Pengamatan Bumi di Airbus Defense and Space.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com